Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Racikan Teh Unik, Teh Tiga Tahun dan Teh Kotoran Serangga

Di Inggris, teh melekat erat dengan kehidupan keseharian masyarakatnya. Bahkan di sana ada beberapa ritual minum kopi yang dibedakan berdasar waktu untuk menikmatinya.

Afternoon tea, yang disesap sambil bersantai di atas sofa, dilakukan dalam rentang waktu pukul tiga hingga empat sore. Sedangkan ritual berikutnya, adalah high tea yang dilakukan dengan lebih serius, di rentang waktu mulai pukul lima sore hingga tujuh malam.

Di Jepang, acara minum teh direspon dengan lebih serius lagi. Dinamakan sado, dan dilakukan untuk menjamu tamu kehormatan.

Tradisi menyesap teh hijau ini dilakukan di ruang teh tradisional, lengkap dengan piranti seduhan kopi khususnya. Jika dilakukan di luar ruangan, ritual ini dinamakan nodate.

Beda tradisi, beda pula racikan teh yang digunakan. Jika Inggris dan Jepang masih menggunakan racikan teh yang lazim dikenal masyarakat luas, beberapa daerah berikut menggunakan racikan teh yang lain dari biasanya.

Selain sangat mahal, juga sangat aneh.

1. Panda dung tea

Racikan aneh dan tak lazim ini ada di China Barat Daya. Bahan dasar racikan memang teh hijau. Yang membedakan dengan teh hijau Jepang adalah di jenis pupuk yang digunakan untuk menyuburkan tanaman tehnya.

Panda dung tea menggunakan penyubur tanah berupa kotoran panda.

Karena panda termasuk langka, maka langka pulalah jenis pupuk yang bisa dihasilkan. Alhasil, panda dung tea jadi memiliki harga jual yang tinggi. 

2. Pu-er tea

Teh ini terbuat dari tanaman Camellia sinensis, tanaman yang sama yang digunakan untuk membuat teh hijau, teh hitam dan teh olong.

Namun teh pu-er didapatkan dengan cara fermentasi jamur yang berlangsung bertahun-tahun. Bahkan ada yang berpuluh tahun.

Tentu saja, semakin lama fermentasi, akan semakin mahal pula harganya.

Menurut penelitian, teh pu-er yang banyak diproduksi di Yunan ini memiliki beragam khasiat kesehatan yang menakjubkan. Seperti menjaga kesehatan hati, menurunkan kolesterol, juga menghambat pertumbuhan sel kanker.

3. Kukicha green tea

Ini adalah varian teh yang berasal dari Jepang. Teh ini menggunakan dahan dan ranting dari tanaman teh hijau atau teh hitam biasa.

Kukicha disebut juga teh tiga tahun lantaran dahan dan ranting yang digunakan adalah dahan dan ranting dari tanaman yang usianya minimal sudah menginjak 3 tahun.

Teh yang sudah berusia tiga tahun, akan kehilangan kadar kafeinnya. Karena hal inilah, kukicha aman dikonsumsi oleh anak-anak.

Selain itu, tanaman teh yang sudah berusia tiga tahun, biasanya lebih optimal dalam menyerap vitamin alam yang ada di sekitarnya.

Berbagai keunikan ini membuat kukicha kaya akan vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh.

Untuk citarasanya? Kukicha disebut sebagai teh terbaik. Ia bercitarasa manis, sedikit creamy dengan sapuan aroma kacang yang samar.

4. Guayusa

Tak hanya Jepang dan China yang bisa memproduksi teh unik. Pedalaman hutan Ekuador pun bisa menyuguhkan citarasa teh yang beda unik, yang kaya akan antioksidan dan kafein alami.

Pohon guayusa sendiri tidak pendek dan rimbun seperti tanaman teh biasa. Guayusa bisa tumbuh setinggi 6 hingga 30 meter dengan daun-daun hijau yang rapat memayungi tanah.

Pemetik teh tradisional Ekuador biasa mengambil daun-daunnya, mengeringkannya secara alami, kemudian menyeduhnya dengan air mendidih.

Menurut Healthline, guayusa mengandung banyak kafein alami sehingga bisa digunakan untuk meningkatkan mood dan konsentrasi.

Selain itu, menurut penelitian, guayusa juga bisa digunakan untuk menurunkan kadar gula darah tinggi.

5. Bug poop tea

Sesuai namanya, bug poop tea atau bug shit tea ini terbuat dari kotoran serangga. Para petani Taiwan mengumpulkan kotoran serangga dari jenis serangga yang hanya mengonsumsi daun teh dalam kesehariannya.

Karena susah didapatkan, teh ini seperti logam mulia emas. Dijual per ons, dengan harga yang sama seperti harga emas per gram.

Bug poop tea diseduh dengan air panas yang dikucurkan pelan-pelan ke dalam sebuah cangkir kecil. Dari warna yang mulanya merah darah, menjadi hitam pekat dan siap untuk dinikmati.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/22/091000665/racikan-teh-unik-teh-tiga-tahun-dan-teh-kotoran-serangga-

Terkini Lainnya

Kapan Waktu Sarapan Terbaik dan Terburuk untuk Penderita Diabetes? Ini Kata Ahli

Kapan Waktu Sarapan Terbaik dan Terburuk untuk Penderita Diabetes? Ini Kata Ahli

Tren
Peneliti Temukan Bahan Legging Olahraga Bisa Picu Kanker, Apa Itu?

Peneliti Temukan Bahan Legging Olahraga Bisa Picu Kanker, Apa Itu?

Tren
Daftar 12 Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024

Daftar 12 Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia | Kalori yang Terbakar Usai Jalan Kaki 30 Menit

[POPULER TREN] Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia | Kalori yang Terbakar Usai Jalan Kaki 30 Menit

Tren
Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke