Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sinetron Ikatan Cinta Banyak Penggemarnya? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 15/03/2021, 19:25 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penggemar sinetron Ikatan Cinta tak henti-hentinya menyita perhatian publik.

Sinetron yang dibintangi oleh Amanda Manopo dan Arya Saloka itu memang sangat populer dalam beberapa bulan terakhir.

Pada Februari lalu, media sosial diramaikan dengan foto syukuran ibu-ibu penggemar Ikatan Cinta di Seneng, Banyurejo, Magelang, Jawa Tengah karena tokoh Aldebaran dan Andini urung berpisah.

Baca juga: Viral Foto Ibu-ibu di Magelang Syukuran Ikatan Cinta, Begini Ceritanya

Tak hanya itu, penggemar Ikatan Cinta kembali meramaikan media sosial ketika 'menggeruduk' kepala desa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Alasannya, warga khawatir tak bisa menonton Ikatan Cinta karena sempat terjadi pemadaman listrik.

"Awal mulanya sekitar pukul 16.00 WIB mati listrik, warga menanyakan lewat WhatsApp, inbox Facebook, SMS, telepon, ada yang menanyakan langsung juga," kata Kades Abbas Wahyudi.

Baca juga: Viral, Kades Ini Digeruduk Gegara Mati Lampu Jelang Ikatan Cinta, Ini Ceritanya

Lantas, apakah keriuhan penggemar Ikatan Cinta itu wajar?

Hiburan dan realitas

Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono menganggap euforia sinetron Ikatan Cinta masih dalam batas wajar. 

Menurutnya, hal itu menandakan adanya ikatan emosi antara hiburan dan realitas sosial.

"Wajar saja, ini masyarakat betul-betul memiliki ikatan emosi antara hiburan yang dia amati dan realitas sosial empiris yang mereka hadapi," kata Drajat kepada Kompas.com, Senin (15/3/2021).

"Di situ ada semacam emosi bersama yang dimiliki masyarakat terhadap sinetron itu," sambungnya.

Baca juga: 5 Fakta Menarik Ikatan Cinta, Sinetron RCTI dengan Rating Tertinggi

Drajat menyebut gejala tersebut bukanlah sesuatu yang baru di Indonesia. Sebab, kondisi serupa juga pernah terjadi pada penggemar Si Doel Anak Sekolahan.

Ia menuturkan, keberhasilan sinetron dalam membuat masyarakat terlibat secara emosional tak lepas dari banyaknya minat masyarakat.

Meskipun Drajat juga mengatakan, lama-kelamaan gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya.

"Karena basis emosinya hanya emosi sesaat antara dia dan media," jelas dia.

Baca juga: Bansos Tunai 300.000 Sudah Cair Maret 2021, Simak Begini Cara Ceknya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Tren
Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com