Menurut Fahmi, yang paling sering terjadi adalah nasabah diarahkan ke Whatsapp.
"Kalau mau cepat silakan klik link ini, ngomong dengan WA, selalu diarahkan ke WA. Supaya apa dibelokkan, kalau sudah di-WA di sana itu sudah siap timnya," kata Fahmi.
Oknum penipu juga kerap menindaklanjuti calon korban dengan menelepon atau video call, bahkan menggunakan background seolah berada di kantor dengan logo palsu untuk mengelabui nasabah.
Ismail Fahmi mengatakan, para penipu mengarahkan ke komunikasi personal seperti peran CS dan yang mereka lakukan adalah social engineering.
Baca juga: Kisah Viral Tuch Salik, Bocah Pedagang Asongan yang Kuasai 16 Bahasa
Ia menduga, modus seperti ini dilakukan oleh tim, karena butuh banyak waktu untuk menanyakan data nasabah.
Artinya, kata dia, mereka itu komplotan karena untuk satu nasabah ditangani satu orang.
Fahmi menjelaskan, biasanya nasabah yang sudah terpancing akan menghubungi Whatsapp akan ditanyai beberapa hal, seperti data nomor rekening, nomor kartu ATM, nama, bahkan kode OTP (One-Time Password).
Adapun kode OTP merupakan kode yang dikirimkan ke nasabah misalnya saat akan mengganti PIN. Jika kode tersebut bocor ke penipu, uang di rekening nasabah bisa diambil.
"Ada OTP yang dikirim pakai SMS terus diminta kirim. Kalau itu dikirim, wassalam aja, itu adalah kode untuk mentrasfer uang dari rekening nasabah ke rekening lain," kata Ismail.
Para nasabah yang tertipu, menurut Ismail, karena mereka sudah panik. Dalam kondisi mengalami kendala seperti ATM tertelan, mereka butuh solusi cepat.
Dalam kondisi seperti itu, nasabah bisa ceroboh atau tidak teliti ketika ada akun palsu yang menghubunginya.
"Apa yang diterima misalnya ada pesan WA ada logo BNI atau BCA dianggap betulan sering tertipu," kata dia.
Ismail mengatakan sudah banyak korban. Dalam sehari banyak sekali orang terjebak oleh akun-akun palsu.
Lewat akun Twitter-nya, Ismail juga me-retweet warganet yang melaporkan telah menjadi korban dari para penipu itu. Ada yang pernah tertipu Rp 2 juta, Rp 4,5 juta, Rp 16 juta, dan sebagainya.
Iya kurang ajar gue pernah terkecoh terus ketipu 2 juta????
— P (@naaputriiii) March 14, 2021
Abis ketipu 4.5 jt gegara mention bni dan yg bls reply kita akun bodong ngaku bni, dan abis itu ngarahin untuk livechat wa dan disitulah ditipunyaaa
— qweertuippadjkllCvllpjgxzawtiplbxzafjknczSdgjbxAfk (@ReginaIbnawati) March 13, 2021
Saya pernah ketipu akun bodong bri 16 juta tolong ????
— Gigih (@Adhitya_Kes) March 13, 2021
Apa yang bisa dilakukan oleh pihak bank dan nasabah?