Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Peran Tenaga Kesehatan sebagai Promotor Vaksinasi Covid-19

Kompas.com - 10/03/2021, 17:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Masyarakat menantikan edukasi melalui komunikasi yang mudah dipahami, sehingga mampu membedakan informasi yang sahih dan menepis hoaks tentang vaksin Covid-19.

Pada beberapa kesempatan, persepsi masyarakat tentang konsep vaksinasi perlu diluruskan. Misalnya terkait pengertian tentang efikasi vaksin.

Masyarakat sempat terkesan meremehkan hasil uji klinis vaksin Sinovac yang dilansir BPOM memiliki efikasi 65,3 persen dan membandingkannya dengan vaksin lain, seperti Pfizer atau Moderna.

Persyaratan WHO untuk efikasi vaksin Covid-19 adalah 50 persen, sehingga semestinya kita tidak perlu ragu lagi dengan vaksin Sinovac, jika bisa memahami bahwa efikasi 65 persen berarti setelah mendapat vaksin Sinovac, risiko terinfeksi berkurang 65 persen dibandingkan jika tidak divaksinasi.

Atau dengan kata lain, risiko terinfeksi Covid-19 pada orang yang sudah mendapat vaksin Sinovac menjadi 0,35 atau tiga kali lebih kecil dibandingkan mereka yang belum divaksin.

Seandainya masih terjadi infeksi selama masa kerja vaksin melindungi tubuh, maka reaksi atau gejala yang dialami akan jauh lebih ringan karena sudah terbentuk antibodi yang siap melawan virus.

Penjelasan dengan bahasa sederhana "risiko terinfeksi menjadi tiga kali lebih kecil, dengan gejala jauh lebih ringan jika terinfeksi setelah divaksin" akan lebih mudah diterima oleh masyarakat. Sehingga selain lebih tertarik mengikut vaksinasi, sekaligus mereka akan paham bahwa masih tetap perlu menaati protokol 3M.

Saat ini sudah diketahui siapa saja yang dinyatakan aman menjadi penerima vaksin, bagaimana cara pemberiannya, apa saja langkah yang harus dilakukan agar bisa mendapatkan vaksin, termasuk kemungkinan kejadian ikutan dan hal-hal apa yang tetap wajib dipatuhi setelah dosis vaksin lengkap dua kali.

Hal-hal inilah yang sering ditanyakan, dan tenaga kesehatan telah memiliki dasar keilmuan untuk memberikan jawaban dengan interpretasi yang tepat. Semakin minim miskonsepsi, diharapkan makin mudah masyarakat mengerti tujuan vaksinasi dan bersedia berpartisipasi.

Sekarang hingga beberapa bulan ke depan, para tenaga kesehatan harus ikut berperan aktif membekali masyarakat dengan komunikasi, edukasi, dan informasi yang mudah dicerna dan tepercaya.

Semoga pandemi segera berlalu.

dr Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com