2. Pertahanan diri
Kemungkinan lainnya, seseorang melakukan ghosting karena alasan pertahanan diri atau self defence.
Pertahanan diri ini muncul karena ada hal yang tidak dapat ditangani secara emosional oleh orang tersebut.
"Kalau itu sebagai defence, ya mungkin dia sedang deffance dari hal-hal tertentu yang dia gak bisa handle," jelas Baby.
Baby mencontohkan, pasangan yang selalu ditanya kapan nikah. Bila salah satunya merasa banyak tuntutan dan tidak tahan, akhirnya memutuskan peri gbegitu saja.
"Mungkin karena terlalu banyak tuntutan, misalnya enggak siap nikah tapi ditanya mulu nikah kapan, pusing juga kan," kata dia.
3. Tidak mau terbuka
Hal lain yang menyebabkan ghosting adalah sikap tidak mau terbuka. Saat ada masalah, memilih untuk menutupi kesalahan agar pasangan tidak terluka.
"Atau misalnya cemburu berlebihan, atau menemukan fakta pasangannya ada hubungan dengan orang lain tetapi tidak mengakui, atau merasa ragu pada kemampuan diri sendiri untuk meneruskan hubungan, nanti bilang ke pacar, pacarnya jadi kasihan," jelas Baby.
Sikap tidak terbuka pada akhirnya akan berdampak buruk pada keberlangsungan hubungan.
4. Takut komitmen
Ada beberapa orang yang memang tidak berani mengambil komitmen jangka panjang. Ketika dituntut untuk menjalin komitmen, mereka memilih memutuskan hubungan.
"Atau takut berkomitmen lebih lanjut, kan memang ada orang-orang yang maunya have fun aja gitu. Kalau udah lebih dari have fun, gak mau berkomitmen lebih lanjut," kata Baby.
Untuk menghadapi orang semacam ini, Baby menyarankan bahwa orang yang ditinggal harus memahami risikonya.
Jika tetap mempertahankan hubungan atau suatu saat "balikan" dengan pasangan yang melakukan ghosting, maka harus siap dengan konsekuensinya.