Apa yang Sedang Terjadi di Myanmar?

Aksi demonstrasi kali ini dilakukan termasuk oleh guru, pengacara, murid, pegawai bank dan pegawai pemerintahan.

Pada Rabu (3/3/2021), setidaknya 38 orang tewas dalam aksi protes menentang kudeta militer tersebut.

"Ini mengerikan, ini pembantaian. Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan situasi dan perasaan kami," kata aktivis pemuda Thinzar Shunlei Yi kepada Reuters.

Baca juga: Update Situasi di Myanmar: Ini Kondisi WNI di Sana dan Imbauan Kemenlu

Sebuah badan bantuan melaporkan empat anak termasuk sebagai korban tewas kemarin. Sementara media lokal melaporkan ratusan pengunjuk rasa ditangkap.

"Hari ini adalah hari paling berdarah sejak kudeta terjadi pada tanggal 1 Februari. Kami memiliki hari ini - hanya hari ini - 38 orang tewas. Kami sekarang memiliki lebih dari 50 orang tewas sejak kudeta dimulai, dan banyak yang terluka," kata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) utusan khusus untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener, berkata di New York.

Baca juga: Tentara Myanmar Diduga Lontarkan Ancaman kepada Pengunjuk Rasa Melalui Media Sosial

Penembakan

Seorang gadis 19 tahun ditembak mati di Myanmar sambil mengenakan kaus bertuliskan "segalanya akan baik-baik saja".

Angel, dikenal juga bernama Kyal Sin, tewas tertembak di kepala saat mengikuti demonstrasi menentang kudeta militer.

Dia terbunuh di jalanan Mandalay pada Rabu (3/3/2021), dalam kerusuhan yang menewaskan sekitar 38 orang demonstran.

Myat Thu, yang bersama Angel saat dia ditembak mati, menceritakan keberanian gadis muda itu selama unjuk rasa.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Gas Air Mata, Efek, dan Cara Mengurangi Dampaknya...

Pemuda 23 tahun itu menuturkan, dia dan Angel merupakan bagian dari ratusan orang yang berdemonstrasi secara damai di Mandalay.

Sebelum penegak hukum menyerang, Myat menceritakan Kyal Sin terdengar berteriak "Kami tak akan mundur" dan "jangan ada darah tertumpah".

Kerusuhan pun terjadi ketika polisi menembaki mereka menggunakan gas air mata, hingga Kyal Sin ditembak mati.

Baca juga: Mengenal Gas Air Mata, Kandungan hingga Tips Mengurangi Dampaknya

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Gas Air Mata Si Pembubar Massa