KOMPAS.com - Hari Obesitas Dunia diperingati setiap 4 Maret. Lembaga pemerhati obesitas dunia mencatat kaitan antara obesitas dan pandemi Covid-19.
World Obesity Day mencatat, 10,5 persen dari hasil tes Covid-19 positif disebabkan oleh obesitas, pada populasi Amerika Serikat (AS) yang dilaporkan periode 1 Maret sampai 14 Mei 2020.
Today is #WorldObesityDay.
????????????, obesity has nearly tripled since 1975.
Most of the world's population lives in countries where overweight & obesity kills more people than underweight.#Obesity is PREVENTABLE and TREATABLE! ????https://t.co/oeuauqEQCy pic.twitter.com/1P3EPw6RrY
— World Health Organization (WHO) (@WHO) March 4, 2021
Obesitas adalah penumpukan lemak atau kegemukan yang berlebihan di dalam tubuh.
Mengenai obesitas, dokter ahli gizi, dr Tan Shot Yen, mengatakan, pentingnya pemahaman perubahan perilaku dalam pengendalian obesitas.
"Makanya pengendalian obesitas itu bicara soal komunikasi perubahan perilaku. Bukan melarang makan ini itu, membuat orang jadi patuh tapi, enggak paham," kata Tan, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/3/2021).
Baca juga: Studi: Obesitas Dapat Memperparah Gejala Covid-19, Ini Alasannya...
Apa saja yang berpotensi menyebabkan obesitas?
Obesitas tidak serta merta terjadi dalam semalam. Tan menjelaskan, obesitas merupakan akumulasi dari pola makan yang tidak sehat.
Proses obesitas pada masing-masing kelompok usia berbeda-beda. Menurut Tan, hal ini karena kecepatan metabolismenya berbeda.
"Dengan bertambah usia, apalagi mendekati usia menopause dan andropause, kecepatan metabolisme manusia turun," kata Tan.
Aktivitas masing-masing orang pun berbeda dan berpengaruh pada tingkat risiko obesitas.
Pada bayi atau anak-anak, orangtua berperan besar dalam mengatur pola makan.
"Betul bahwa 50 persen kalori bayi berasal dari lemak dan beda dengan dewasa yg 50 persen kalori dari karbo, tapi jika ajaran ini tidak dipahami dengan baik dan benar, maka awam nangkepnya salah sama sekali," jelasTan.
Ia menyayangkan pemberian lemak berlebih pada bayi melalui MPASI, demi mengejar berat badan ideal.
Selain hal-hal di atas, ternyata beberapa bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari juga dapat meningkatkan risiko obesitas, bila tidak diperhatikan dengan baik.
"Makanya, kenapa dunia gencar menekan konsumsi GGL, gula garam lemak," kata Tan.
Baca juga: Obesitas, Covid-19, dan Meningkatnya Risiko Kematian...