KOMPAS.com - Kehilangan bau dan rasa adalah salah satu ciri khas Covid-19.
Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa gejala itu dapat berlanjut hingga lima bulan setelah gejala pertama kali muncul.
Melansir Health Day, Selasa (23/2/2021), menurut salah satu peneliti Dr Nicolas Dupre, yang juga direktur klinik penyakit neuromuskuler dan neurogenetik di Laval University di Quebec, kehilangan kemampuan mencium dan merasa cukup umum terjadi pada penyakit menular tapi pada Covid-19 efeknya jauh lebih penting.
Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia
Dupre menjelaskan, pada virus lain, bau dan rasa biasanya kembali setelah sinus bersih. Tetapi pada Covid-19, virus mungkin menembus area kecil di otak yang disebut olfactory bulb, yang penting untuk pengenalan penciuman.
“Virus mungkin membunuh beberapa sel di olfactory bulb, dan itulah mengapa Anda memiliki efek jangka panjang,” katanya.
Dia juga mengatakan, kehilangan indra penciuman dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Bahkan ketika kemampuan itu kembali, bisa berbeda dari sebelum virus menyerang.