Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lalat Tentara Hitam yang Jadi Bisnis Larva Lalat Bernilai Jual Tinggi

Kompas.com - 13/02/2021, 14:32 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang peternak maggot atau larva lalat black soldier fly (Hermetia illucens) asal Kota Bekasi, Rahman, mampu meraup omset Rp 12 juta setiap bulan berkat bisnis yang ditekuninya itu.

Melansir Antara, Rabu (10/2/2021), Rahman yang tinggal di RT 015/004 Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur itu, mengaku, memulai usaha budi daya maggot sejak Agustus 2020.

"Alhamdulillah sekarang dalam sebulan saya sudah bisa menghasilkan Rp 12 juta. Itu hanya dari penjualan maggot saja, belum terhitung dari penjualan budi daya lele yang saya kelola juga," kata Rahman.

Rahman menyebutkan, maggot yang dia budidayakan bisa dijual dengan harga Rp 20.000 sampai Rp 30.000 per 100 gram.

"Bisa dibilang ini solusi alternatif warga yang terdampak pandemi Covid-19. Kalau saya sendiri saat ini terus terang saja semakin menekuni budi daya maggot ini, selain ternak ikan lele juga," ujar Rahman.

Dia mengatakan, maggot memiliki kemampuan mengurai sampah organik satu hingga tiga kali lipat dari bobot tubuhnya selama 24 jam.

Setelah mati, bangkai maggot masih bisa digunakan sebagai pakan ternak. Bahkan, kepompong maggot juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik sehingga tidak menjadi sampah baru.

Baca juga: Foto Viral Pak Yono, Tukang Bersih-bersih Keliling di Jawa Timur, Berikut Kisah Lengkapnya...

Mengenal lalat Hermetia illucens

Melansir Harian Kompas, 23 November 2014, lalat black soldier fly atau tentara hitam memiliki nama latin Hermetia illucens.

Lalat ini merupakan jenis serangga keluarga lalat yang jauh berbeda dengan lalat sampah (Musca domestika) pada umumnya.

Masa dewasa lalat Hermetia illucens kurang dari delapan hari, yang ditujukan mencari pasangan dan bertelur.

Karena tidak memiliki tahap makan, lalat dewasa bersayap tanpa bagian mulut itu, tidak dikaitkan dengan penularan penyakit kepada manusia.

Bahkan, larva atau maggot Hermetia illucens dapat membunuh dan menekan populasi bakteri jahat, misalnya salmonella dan coli, serta mampu mengolah limbah organik sangat cepat.

Maggot juga mengandung protein dan lemak tinggi sehingga baik digunakan sebagai pakan unggas atau ikan. Sisa kotoran maggot juga bisa dijadikan pupuk organik, padat atau cair.

Secara fisik, lalat hitam ini bertubuh lebih panjang dan ramping dibandingkan lalat umumnya. Tubuhnya mengilap, geraknya lambat.

Jika dikembangbiakkan khusus dan jumlahnya mendominasi, lalat lain, seperti lalat hijau dan lalat sampah, akan menyingkir.

Baca juga: Dengan Bisnis Larva Lalat, Rahman Raup Omzet Rp 12 Juta Sebulan

Siklus hidup

Guru Besar Riset Ekonomi Pertanian Agus Pakpahan, mengatakan, lalat tentara hitam relatif mudah dikembangbiakkan, karena tidak perlu perlakuan khusus.

Dalam siklus hidupnya, lalat ini bisa bermigrasi secara mandiri saat bermetamorfosis dari fase maggot ke prepupa.

Menurut Agus, siklus hidup lalat itu relatif singkat, hanya sekitar 40 hari.

Fase metamorfosis terdiri atas fase telur selama 3 hari, maggot 18 hari, prepupa 14 hari, pupa 3 hari, dan lalat dewasa 3 hari. Lalat itu mati setelah kawin.

Hermetia illucens betina bisa menghasilkan 300-1.000 telur. Lalat jenis ini menyembunyikan telur di tempat aman, seperti di sela-sela kardus atau tumbuhan segar dan hidup.

Meski bisa bertelur sangat banyak, namun Agus mengatakan bahwa ledakan populasi lalat itu sulit terjadi.

"Overpopulasi sangat sulit karena predatornya sangat banyak. Kandungan protein Hermetia illucens membuat burung, kadal, cecak, laba-laba, dan tupai gemar menyantap," kata Agus, yang sudah meneliti biokonversi sampah sejak tahun 2010.

Mampu mengurai sampah

Menurut Agus, kemampuan Hermetia illucens mengurai sampah tidak perlu diragukan lagi.

Setiap ekor lalat tentara hitam rata-rata menghasilkan 500 maggot dalam satu siklus hidupnya. Apabila ada 20 ekor, nantinya akan ada 10.000 maggot.

Dalam satu hari, 10.000 maggot mampu mengurai 1 kilogram sampah rumah tangga (sisa makanan) dalam 24 jam dan menyisakan 200 gram sampah terurai yang biasa disebut bekas maggot (kasgot).

Agus mengatakan, kasgot dapat langsung dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

Sementara itu maggot yang baru saja menyelesaikan tugas mengurai sampah, dalam tiga hari akan bermetamorfosis menjadi prepupa (fase puasa).

Prepupa memiliki kandungan protein hingga 45 persen, lemak 35 persen. Dengan kandungan protein tinggi, prepupa dapat dimanfaatkan sebagai pakan unggas dan ikan.

Baca juga: 7 Tanaman yang Bisa Mengusir Lalat di Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com