Diketahui, rasio pajak saat ini terus mengalami penurunan dan negara sedang mengalami pelebaran defisit anggaran.
Dia melanjutkan, bagaimana pun juga penerimaan pajak dari kendaraan bermotor sangat penting untuk menambal pendapatan negara.
"Kalau penerimaan pajak turun maka defisit melebar, konsekuensinya ke potong anggaran yang esensial atau cari pinjaman utang baru," tutur Bhima.
Sebelumnya disebutkan, insentif pajak tersebut diharapkan dapat meningkatkan kekuatan daya beli masyarakat dan memberikan jumpstart pada sektor perekonomian.
Baca juga: Ramai soal Parfum Mobil Bikin Pusing, Kok Bisa?
Akan tetapi, seperti yang dikatakan Bhima di awal, sulit untuk mengatakan pemberian insentif tersebut dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan berpengaruh pada perekonomian.
"Sebaiknya pemerintah fokus ke penanganan pandemi dengan distribusi vaksin lebih cepat," papar Bhima.
Selain itu, fokus perlindungan sosial lebih utama saat ini dengan menambah alokasi bantuan tunai ke pekerja dan pengusaha mikro.
Bhima menyarankan, pemerintah menambah besaran bantuan kepada kalangan yang terdampak pandemi Covid-19.
"Idealnya bantuan ke pengusaha mikro minimal Rp 5 juta," kata Bhima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.