Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gemuruh Gunung Raung Dikaitkan dengan Dentuman di Malang, Ini Rekaman Aktivitasnya

Kompas.com - 03/02/2021, 17:20 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Raung di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember, Jawa Timur mengalami peningkatan aktivitas dengan mengeluarkan gemuruh pada Rabu (3/2/2021). 

Terdengar gemuruh suara dari puncak Gunung Raung yang terdengar hingga radius 14 kilometer. Suara gemuruh itu sempat dikaitkan dengan dentuman misterius yang terdengar di Malang

Namun, Kepala Subbidang Mitigasi Bencana Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Nia Haerani membantah dentuman yang terdengar di Malang berkaitan dengan aktivitas Gunung Raung. 

Baca juga: Suara Dentuman Sering Dikaitkan dengan Benda Jatuh Antariksa, Begini Cara LAPAN Menganalisisnya

Termasuk juga aktivitas Gunung Semeru, dan Gunung Bromo yang lokasinya masih berada di dekat Malang.

"Dentuman di wilayah Malang kemungkinan tidak terkait aktivitas vulkanik," kata Nia saat menjawab pertanyaan Kompas.com via WhatsApp.

Gemuruh Gunung Raung

Dikutip dari Kompas.id, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Raung Mukijo menyebutkan, dalam periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 terekam gempa tremor menerus (mikrotremor) dengan amplitudo 5-32 mm. Gempa terekam dominan pada amplitudo 13 mm.

Amplitudo dominan tersebut menunjukkan tren peningkatan dari hari ke hari. Pada 1 Februari pukul 12.00 hingga 18.00 gempa mikrotremor dominan 4 mm dan meningkat menjadi 5 mm pada pukul 18.00-24.00.

Baca juga: PVMBG: Gunung Raung Keluarkan Dentuman, tapi untuk Suara di Malang Tak Bisa Dipastikan

Pada 2 Februari pukul 06.00 hingga 12.00 amplitudo dominan meningkat menjadi 10 mm. Amplitudo terus meningkat hingga 14 mm pada 2 Februari pukul 18.00 hingga 24.00.

Sementara itu, Subkoordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Nia Haerani menerangkan bahwa suara gemuruh mulai dini hari tadi masih berlangsung hingga sore.

Ia memperkirakan bahwa gemuruh yang terdengar sampai radius 14 kilometer, akan muncul sepanjang hari, tetapi tidak terus menerus.

"Bisa sepanjang hari, tapi tidak menerus. Hari ini terdengar dari dini hari sampai sekarang masih ada terdengar," kata Nia, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/2/2021).

Pengamatan visual

Adapun terkait kondisi terkini Gunung Raung, sampai saat ini masih belum dapat diamati secara visual akibat hujan dan kabut.

"Sampai saat ini erupsi masih berlangsung. Secara visual tidak teramati karena tertutup kabut. Kegempaan masih didominasi oleh tremor non harmonik," terang Nia.

Baca juga: Selain Raung, Berikut 5 Gunung yang Dinilai Mulai Aktif di Indonesia, Mana Saja?

Nia menjelaskan Gunung Raung terakhir teramati sekitar pukul 12.00. Aktivitas terakhir yang terjadi berupa hembusan gas disertai abu vulkanik, dengan tinggi sekitar 600 meter dari atas puncak.

Sampai pada Rabu (3/2/2021) pukul 13.30 WIB melalui laman Magma Indonesia, Gunung Raung berstatus Waspada (Level II).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com