Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 5,3 Guncang Bengkulu, Ini Analisis BMKG terkait Penyebabnya

Kompas.com - 30/01/2021, 20:06 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa teknotik bermagnitudo M 5,3 mengguncang wilayah Bengkulu pada Sabtu, 30 Januari 2021 pukul 17:52 WIB.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Gefisikan, diketahui episentrum gempa berada di laut dengan jarak 37 kilometer Barat Daya Seluma, Bengkulu.

Gempa tersebut berada pada kedalamman 51 kilometer.

Dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa di Bengkulu termasuk kategori gempa dangkal.

Penyebab gempa

Gempa terjadi akibat adanya aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia di zona transisi Zona Megathrust ke Zona Benioff.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata BMKG dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/1/2021).

Guncangan gempa dirasakan di Kota Bengkulu, Manna, Seluma, Bengkulu Selatan dalam skala intensitas IV-V MMI.

Di Kepahiang dirasakan dalam intensitas IV MMI. Sementara di MukoMuko, Argamakmur, Oku Selatan dirasakan dalam intensitas III MMI. Di Liwa, Rejang Lebong, Sekincau, Lampung Barat dirasakan dalam intensitas II-III MMI.

Sampai saat ini, belum ada lamporan dampak kerusakan yang diakibatkan gempa tersebut.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 18:30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).

Riwayat gempa masa lalu

Ketua Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, lokasi episenter gempa petang ini berdekatan dengan riwayat gempa besar di masa lalu.

"Lokasi episenter gempa Bengkulu 5,1 petang ini berdekatan dengan gempa Bengkulu magnitudo 7,0 pada 8 April 1971 dan gempa Bengkulu megnitudo 7,4 pada 13 Februari 2001," kata Daryono saat dihubungi secara terpisah, Sabtu.

BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang belum dipastikan kebenarannya.

Selain itu, BMKG juga meminta agar warga menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," imbauan BMKG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com