Selain meminta maaf terkait polemik yang timbul akibat puisi Cinta dan Benci, Exan juga membenarkan bahwa film Binatang Jalang rencananya akan diikutsertakan dalam festival film puisi internasional.
Meski demikian, film berdurasi 22 menit tersebut masih perlu diedit ulang agar sesuai dengan kriteria festival film puisi internasional, yang mensyaratkan durasi maksimal sebuah film adalah 15 menit.
Dia mengatakan, pemadatan durasi film itu dilakukan dengan menghilangkan dua puisi, yaitu Sajak Putih, serta puisi Cinta dan Benci.
"Memang benar bahwa film puisi Binatang Jalang akan saya perpadat dengan durasi 15 menit dengan menghilangkan 2 puisi, yaitu Sajak Putih dan tentu saja puisi Cinta dan Benci yang kontroversial itu," kata Exan
Dia menambahkan, film puisi Binatang Jalang berdurasi 22 menit tidak pernah ditayangkan secara penuh untuk umum lewat media sosial manapun, kecuali penayangan teaser, video klip musikalisasi puisi Sajak Putih sebagai soundtrack, dan cuplikan tari dalam film.
Baca juga: Membaca Puisi Karya Chairil Anwar, Jawaban Soal TVRI 10 September
Film puisi Binatang Jalang hanya diputar sekali pada 30 Desember 2020 pukul 20.00 WIB saat acara tutup tahun di Jalan Veteran, Jakarta, dengan penonton terbatas (20 orang) untuk kebutuhan diskusi.
"Dari hasil diskusi hingga dini hari itulah, film puisi Binatang Jalang diputuskan durasinya dari 22 menit diperpendek menjadi 15 menit," kata Exan.
"Pun begitu, film puisi Binatang Jalang ini tidak akan ditayangkan di media sosial manapun termasuk YouTube. Film puisi ini akan diedarkan untuk umum setelah masa pandemi berlalu," imbuhnya.
"Atas segala ketidak nyamanan rekan-rekan sastrawan di tanah air terkait polemik puisi Cinta dan Benci yang sangat kontroversi ini, saya sebagai penulis skenario dan sutradara sekali lagi meminta maaf,"
"Juga pada semua pihak yang mendukung maupun tidak mendukung film puisi Binatang Jalang ini, yang merasa terganggu oleh masalah ini, saya juga meminta maaf,"
"Kepada sahabat-sahabat saya di tim produksi yang sudah bekerja keras bersama saya dalam memproduksi film puisi ini, yang sempat dibuat resah atas segala polemik, saya juga meminta maaf dan tentunya mengucapkan banyak terima kasih,"
Baca juga: Arkeolog Temukan Koin Perak Era Romawi Kuno di Turki
"Apapun isi, maksud dan tujuan dari semua polemik yang terjadi, saya menganggap sebagai perhatian, sebagai masukan yang baik dan apresiatif. Saya mengucapkan banyak terima kasih atas semua itu. Saya yakin dan percaya, niat baik, tujuan baik, jika dikritik secara baik akan menghasilkan sesuatu yang baik," kata Exan.
Klarifikasi dari sutradara Exan Zen juga dimuat di akun Facebook miliknya: Exan Zen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.