"Kita berada di posisi terdepan dibanding negara lain di dunia. Tidak ada negara lain yang melakukan apa yang akan kita lakukan, kita akan 'menyegel' negara," kata Netanyahu dalam rapat kabinet.
Meski demikian, pesawat kargo asing, pesawat pemadam kebakaran, dan penerbangan darurat medis akan dibebaskan dari pembatasan tersebut.
Penutupan penerbangan ini terjadi setelah pemerintah Israel pada pekan lalu mengeluarkan peraturan yang mewajibkan semua kedatangan di bandara internasional Ben-Gurion untuk menunjukkan hasil negatif tes virus corona yang diambil kurang dari 72 jam sebelum mendarat.
Baca juga: Facebook Hapus Konten Palsu Vaksin Virus Corona di Israel
Kementerian Kesehatan Ekuador telah menyetujui vaksin virus corona buatan Oxford-AstraZeneca pada Minggu (24/1/2021).
Selain vaksin tersebut, negara itu juga telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech, yang telah mulai disuntikkan pada perawat panti jompo pekan lalu.
"Kementerian mengizinkan impor sekitar lima juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca, yang akan diberikan kepada 2,5 juta warga Ekuador,"
"Hal ini akan memungkinkan Ekuador untuk memperkuat proses pengendalian penyakit untuk mencapai kekebalan kelompok,"
Demikian pernyataan resmi dari Kemenkes Ekuador. Sementara itu, vaksinasi massal akan mulai dilakukan pada Maret 2021.
Serbia telah mendeteksi kasus pertama varian virus corona yang pertama kali ditemukan di Inggris, pada seorang perempuan yang baru saja melakukan perjalanan dari London.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan, perempuan itu telah diisolasi. Sehubungan dengan temuan itu, Vucic menyebut, Serbia tidak akan menerapkan lockdown.
Kantor berita Serbia, Tanjug, mengutip pernyataan Vucic sebagai berikut:
"Varian baru terdeteksi tepat waktu dan tidak akan ada lockdown. Sangat penting untuk melanjutkan vaksinasi,"
Beberapa varian baru virus telah ditemukan di seluruh dunia, termasuk varian yang sangat menular yang pertama kali diidentifikasi di tenggara Inggris dan sekarang tersebar luas di Inggris Raya.
Berdasarkan laporan Reuters, sekitar 172.000 orang telah menerima vaksin di Serbia.
Ada tiga jenis vaksin yang disetujui penggunaannya oleh Serbia, yakni Pfizer-BioNTech, vaksin Sputnik V Rusia, dan Sinopharm China.