Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Tetapkan Madinah sebagai Salah Satu Kota Tersehat Dunia

Kompas.com - 24/01/2021, 17:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Kota Madinah sebagai salah satu kota tersehat di dunia.

Status ini diberikan setelah tim WHO yang berkunjung ke Madinah mengatakan, kota itu memenuhi semua standar global yang diperlukan untuk menjadi kota sehat.

Melansir Arab News, Minggu (24/1/2021), Madinah diyakini sebagai kota pertama dengan populasi lebih dari 2 juta yang diakui di bawah program kota sehat organisasi.

Baca juga: Arab Saudi Umumkan Syarat Terbaru, Ini Aturan Umrah di Masa Pandemi

Sebanyak 22 badan pemerintah, komunitas, amal dan relawan membantu mempersiapkan akreditasi WHO tersebut.

Program terpadu kota ini termasuk kemitraan strategis dengan Taibah University untuk mencatat persyaratan pemerintah pada platform elektronik.

Komite yang diketuai oleh Rektor Taibah University Dr Abdul Aziz Assarani itu mengawasi 100 anggota yang mewakili 22 badan pemerintah, sipil, amal dan sukarelawan.

Baca juga: Cuaca Panas, Ini Cara Lindungi Kulit Tetap Sehat dan Tidak Kering

Program Kota Sehat

Masjid Quba, masjid pertama di dunia.Shutterstock Masjid Quba, masjid pertama di dunia.

WHO juga merekomendasikan agar universitas memberikan pelatihan kepada instansi kota nasional lainnya yang berminat mengikuti program kota sehat.

Kriteria penetapan kota sehat itu termasuk dalam tujuan yang ditetapkan oleh Proyek Strategis Wilayah Madinah dan peluncuran program "Kota Manusiawi".

Rencana untuk menjadikan Madinah sebagai salah satu kota paling sehat di dunia ini telah muncul sejak 2019 lalu.

Baca juga: Soal Pelaksanaan Ibadah Haji 2021, Ini Penjelasan Kementerian Agama...

Menurut Assarani, program itu merupakan salah satu proyek pembangunan yang didukung oleh Gubernur Madinah Pangeran Faisal bin Salman dan Wakil Gubernur Pangeran Saud bin Khalid al-Faisal.

"Program tersebut merupakan skema preventif yang bertujuan untuk memperbaiki aspek lingkungan, sosial dan ekonomi yang berdampak pada kesehatan," kata al-Sarani saat itu.

Melansir laman resmi WHO, kota sehat merupakan kota yang senantiasa menciptakan, meningkatkan lingkungan fisik dan sosial, serta mempeluas sumber daya masyarakat.

"Hal itu memungkinkan masyarakat untuk saling mendukung satu sama lain dalam menjalankan semua fungsi kehidupan dan berkembang secara maksimal," kata WHO.

Baca juga: Trending di Twitter, seperti Apa Sejarah Masjid Istiqlal?

Promosi kesehatan

Pengunjung dari berbagai daerah menghabiskan liburan lebaran Idul Fitri di Banda Aceh dengan mengungjungi Masjid Raya Baiturrahman. Mereka penasaran dengan payung elektrik yang menyerupai payung elektrik Masjid nabawi Madinah.KOMPAS.com/Daspriani Y Zamzami Pengunjung dari berbagai daerah menghabiskan liburan lebaran Idul Fitri di Banda Aceh dengan mengungjungi Masjid Raya Baiturrahman. Mereka penasaran dengan payung elektrik yang menyerupai payung elektrik Masjid nabawi Madinah.

Diprakarsai oleh WHO pada 1986, Program Kota Sehat telah menyebar cepat ke seluruh Eropa dan belahan dunia lainnya.

Bukan bergantung pada infrastruktur kesehatan, menjadi kota sehat justru bertumpu pada komitmen untuk memperbaiki lingkungan kota serta kemauan untuk menjalin hubungan yang diperlukan di arena politik, ekonomi, dan sosial.

Pada 2015, PBB menekankan kembali upaya pembangunan global yang saling berhubungan dengan menetapkan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Sementara upaya promosi kesehatan yang didasarkan pada pendekatan kota sehat dapat berkontribusi untuk mencapai tujuan tersebut.

Baca juga: Syarat dan Ketentuan Umrah di Masa Pandemi

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Syarat dan Aturan Umrah di Masa Pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com