Dilansir dari Haaretz, (21/1/2021), Katia yang mengawasi penggalian, mengatakan situs tersebut adalah masjid tertua di dunia yang dapat digali; sebagian besar masjid kuno masih digunakan untuk tujuan aslinya.
Dia menyebut, ketika Islam mulai menyebar pada abad ketujuh, masjid dibangun di seluruh Timur Tengah, dan banyak yang bertahan hingga hari ini sebagai tempat suci dan tempat ziarah.
Keberadaan masjid pada era ini paling terkenal ada di Mekkah, Madinah, Yerusalem, Kairo, dan Basra.
Baca juga: Arkeolog Temukan Jasad Majikan dan Budaknya di Situs Kuno Pompeii
Selain itu, para arkeolog telah mengidentifikasi sisa-sisa masjid abad kedelapan, namun penggalian lebih lanjut mengungkapkan bahwa struktur itu sebenarnya satu abad lebih tua.
Katia mencatat, tidak banyak kesempatan untuk menggali masjid kuno karena, dalam banyak kasus, masjid lain yang ingin dijangkau ternyata dibangun di atas bangunan lainnya.
Akibatnya, para arkeolog tidak dapat menjangkaunya.
Kasus ini sama seperti sebuah masjid di Fustat, yang saat ini merupakan bagian dari Kairo kuno dan ibu kota pertama Mesir di bawah pemerintahan Muslim.
Ia mengatakan, masjid pertama Khalifah Amr bin al-As di Mesir berada di lokasi yang sama hingga hari ini, tetapi kondisi masjid itu telah berubah selama bertahun-tahun dan pihaknya tidak tahu seperti apa aslinya.
"Kami hanya dapat berteori berdasarkan sumber bahwa itu hal yang sederhana dan terbuat dari batang palem, seperti sukkah besar yang berkembang lebih banyak setelahnya," ujar Cytryn-Silverman.
Baca juga: Situs Kuno Pemujaan Kaisar Berusia 1.500 Tahun Digali di China Utara
Sebelumnya, masjid tertua yang akan digali adalah di Wasit, Irak, yang dibangun pada tahun 703.
Katia membuat presentasi publik pertama tentang temuannya pada minggu lalu saat konferensi yang diselenggarakan oleh Universitas Ibrani dan Institut Ben-Zvi untuk menandai peringatan 2.000 tahun berdirinya Tiberias.
Tiberias adalah kota yang sangat penting dalam Islam. Setelah penaklukan Arab, kota itu menjadi ibu kota Jund al-Urdunn, distrik militer Yordania, pada periode awal Islam.
Baca juga: Arkeolog China Temukan Pemandian Kuno Dinasti Tang Berusia 1.100 Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.