Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Vaksinasi Jokowi Gagal dan Harus Diulang

Kompas.com - 22/01/2021, 13:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

Dalam unggahannya, akun tersebut juga menyertakan potongan gambar yang menyebut vaksin tidak asli karena jarum tidak menjadi satu kesatuan dengan vaksin.

"Jeli nya netizen +62... dikira kita bisa diboongin sinovac sdh ada spuit sendiri, bkn ampulan... jd lgsg suntik ajeee.. bukan bgituuu bu dokter n pak dokter? #sinorak vs sinovac"

Baca juga: Berikut Kelompok yang Tidak Boleh Disuntik Vaksin Covid-19

Penelusuran Kompas.com

Terkait dengan adanya informasi tersebut, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban melalui akun Twitternya @ProfesorZubairi mengatakan bahwa informasi tersebut tidak benar.

Menurutnya, poin pesan berantai yang mengatakan vaksin tidak menembus otot karena tidak 90 derajat sehingga tidak masuk dalam darah dan hanya sampai di kulit atau di bawah kulit adalah salah.

"Jawabannya tidak benar. Sebab, menyuntik itu tidak harus tegak lurus dengan cara intramuskular. Itu pemahaman lama alias usang dan jelas sekali kepustakaannya. Bisa Anda lihat di penelitian berjudul 'Mitos Injeksi Intramuskular Sudut 90 Derajat'," kata dia.

Baca juga: Ramai Tagar Indonesia Terserah, Apakah Tenaga Medis Menyerah?

Terkait dengan penelitian tersebut, Zubairi menjelaskan bahwa persyaratan sudut 90 derajat untuk injeksi intramuskular tidak realistis.

Ia mengatakan dalam studi yang ditulis oleh DL Katsma dan R Katsma, yang diterbitkan di National Library of Medicine pada edisi Januari-Februari 2000 itu trigonometri menunjukkan, suntikan yang diberikan pada 72 derajat, hasilnya mencapai 95 persen dari kedalaman suntikan yang diberikan pada derajat 90.

"Artinya, apa yang dilakukan Profesor Abdul Muthalib (dokter kepresidenan yang menyuntuk vaksin Sinovac kepada Presiden Jokowi) sudah benar. Tidak diragukan," katanya lagi.

Baca juga: [HOAKS] Vaksin mRNA untuk Covid-19 Disebutkan Dapat Mengubah DNA Manusia

Sementara itu, pernyataan pesan berantai yang menyinggung mengenai risiko ADE di mana virus mati di dalam vaksin masuk ke jaringan tubuh lain bisa menyebabkan masalah kesehatan, menurutnya hal itu terjadi pada vaksin Sinovac.

"Jawabannya, kan tidak terbukti di uji klinis satu, dua dan tiga bahwa ADE itu terjadi pada vaksin Sinovac," ujarnya.

Selain itu, ia menambahkan terkait apakah tubuh kurus dan tidak, punya pengaruh dengan ukuran jarum suntik pihaknya menjelaskan dokter yang menginjeksi yang menilai hal tersebut.

"Ya kalau obesitas berlebihan tentu jaringan lemaknya banyak. Jadi untuk masuk ke otot jadi lebih sulit. Dokter, yang nantinya bisa menilai ukuran jarum suntik itu ketika akan divaksin," jelas dia.

Baca juga: 4 Daerah Berikut Laporkan Penuhnya Ruang Perawatan Pasien Covid-19, Mana Saja?

Sementara itu terkait dengan vaksin Sinovac yang disebut seharusnya memiliki jarum yang menjadi satu kesatuan dengan vaksin, pihak Biofarma sebelumnya telah membantah hal tersebut.

"Hoaks," ujar Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Herianto kepada Kompas.com, Kamis (14/1/2021).

Bambang menjelaskan vaksin yang dikemas menggunakan prefilled syringe (vaksin dan alat suntik dikemas dalam satu wadah dosis tunggal) adalah vaksin yang digunakan dalam uji klinis.

Sedangkan vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi tahap awal ini memang dikemas dalam vial sehingga vaksin dalam vial harus ditarik dulu isinya menggunakan jarum suntik.

Selengkapnya mengenai penjelasan ini bisa dibaca di link berikut.

Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Sinovac, Apa Maksudnya dan Berlaku sampai Kapan?

Kesimpulan

Dari penelusuran yang dilakukan Kompas.com, pesan yang mengatakan bahwa vaksinasi pada Presiden Jokowi gagal dan harus diulang adalah hoaks dan tidak benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Tren
Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com