KOMPAS.com - Gunung Semeru di wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) kembali erupsi pada Sabtu (16/1/2021) sore.
Selain terdeteksi adanya luncuran awan panas guguran sejauh kurang lebih 4 kilometer, juga disertai dengan guguran lava dengan jarak luncur antara 500-1.000 meter dari Kawah Jonggring Seleko ke arah Besuk Kobokan.
Kendati demikian, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan status Semeru masih level II atau Waspada.
Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Berikut Rentetan Letusan Dahsyatnya sejak 1818
Penetapan status gunung api tersebut didasarkan pada hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya.
"Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya, maka tingkat aktivitas Gunung Semeru masih ditetapkan pada Level II atau Waspada," ujar Nia Haerani, Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, sebagaimana dilansir dari Antara, Sabtu (16/1/2021) malam.
Sementara itu, berdasarkan hasil rekaman gempa, tercatat dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 4.287 detik.
Baca juga: Gempa Majene, 10 Titik Pengungsian, dan Potensi Tsunami...
PVMBG memastikan potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru yakni lontaran batu pijar di sekitar puncak, sedangkan material lontaran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.
"Kemudian potensi ancaman bahaya lainnya berupa awan panas guguran dan guguan batuan dari kubah ke sektor tenggara dan selatan dari puncak," imbuhnya.
Apabila terjadi hujan dapat terjadi lahar dingin di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.
Baca juga: Melihat Letusan Besar Gunung Merapi 10 Tahun Lalu...
Dalam status Level II (Waspada), masyarakat, pengunjung, dan wisatawan diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Semeru dan jarak 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.
Selain itu, masyarakat diminta agar selalu mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Sejauh ini, tim gabungan lintas Kementerian/Lembaga masih dalam proses pengembangan informasi dan belum ada keterangan adanya korban jiwa atas peristiwa tersebut.
Baca juga: Sejarah Gunung Anak Krakatau dan Letusan Terdahsyat 1833 yang Menewaskan 36.417 Orang...