Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Terkait hal tersebut, Kompas.com menghubungi ahli biologi molekuler Indonesia Ahmad Utomo.
Ahmad menjelaskan informasi yang beredar yang menyebut vaksin mRNA akan mengubah DNA manusia adalah informasi yang salah.
Ahmad menjelaskan genom manusia berlokasi di nukleus, sementara mRNA, vaksin yang menjadi protein spike.
Baca juga: Kenali Linea Nigra, Garis Samar yang Ada di Perut Perempuan
Saat diinjeksikan ke tubuh manusia, mRNA vaksin tersebut akan masuk ke sitoplasma dan tidak akan masuk ke nukleus di mana genom manusia berada.
“Jadi tidak masuk ke nukleus sehingga aman,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, baru-baru ini.
Ia melanjutkan mRNA tidak bisa bergabung dengan DNA karena berbeda molekul.
“Jadi kalau pun ada mRNA dari vaksin yang kesasar ke nukleus, dia tidak akan bereaksi dengan DNA yang ada di nukleus,” kata dia.
Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?
Ahmad menerangkan, saat vaksin masuk di sitoplasma maka selanjutnya ia akan dibaca oleh ribosom yang akan membaca pesan genetik mRNA (messenger RNA atau pembawa pesan RNA).
“Saat ribosom membaca pesan cara membuat protein spike, maka dia akan memunculkan protein spike yang akan memunculkan antibodi,” katanya lagi.
Sementara itu, terkait nama Robert F Kennedy, Jr yang disebut sebagai sumber informasi tersebut adalah laman Wikipedia yang menjelaskan mengenai siapa Robert F. Kennedy.
Baca juga: Alur 4 Meja Saat Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, seperti Apa Tahapannya?
Robert dalam dalam keterangan tersebut adalah seorang jaksa.
Ia merupakan tokoh yang terkenal dengan teori konspirasi anti-vaksin.
Dalam laman itu sendiri tidak disebutkan mengenai pernyataan Robert mengenai mRNA vaksin.
Baca juga: 7 Pemimpin Negara yang Sudah Divaksin Covid-19, Termasuk Joko Widodo
Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, informasi yang menyebut bahwa vaksin mRNA yang digunakan untuk menyelesaikan pandemi Covid-19 disebut dapat mengubah DNA manusia adalah informasi yang tidak benar (hoaks).
Baca juga: Kaleidoskop 2020: Rentetan Hoaks soal Virus Corona di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.