Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Penemu Black Box Pesawat, David Warren

Kompas.com - 11/01/2021, 16:17 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Black box. Benda berwarna oranya yang ada di pesawat ini menjadi salah satu yang paling dicari ketika terjadi kecelakaan pesawat, seperti dalam peristiwa jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di Perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021). 

Black box atau kotak hitam adalah bagian yang menyimpan data penerbangan dan rekaman percakapan di kokpit. Penemuan black box dianggap sangat penting untuk menemukan penyebab kecelakaan pesawat.

Tahukah Anda, siapa penemu balck box pesawat?

Dia adalah David Warren. 

Kecelakaan pesawat menewaskan ayah Warren

Penemuan black box dilatarbelakangi oleh kematian ayah David Warren karena kecelakaan pesawat.

Ayahnya bernama Rev Hubert Warren. Kala itu pada 19 Oktober 1934, ayah Warren menjadi penumpang sebuah pesawat bersama seorang bayi laki-laki, 3 wanita, dan 7 laki-laki.

Rev Hubert Warren, yang bekerja sebagai misionaris, dalam perjalanan menuju Sydney. Sementara, David Warren yang saat itu berusia 6 tahun, berencana menyusul menggunakan perahu bersama ibu dan seorang saudara kandungnya.

Akan tetapi, pesawat yang ditumpangi ayah David tiba-tiba hilang. Pesawat bernama Miss Hobart tersebut hilang jejak di daerah antara Launceston dan Melbourne.

Otoritas Penerbangan Sipil Australia melakukan pencarian, namun tidak membuahkan hasil. Kejadian tersebut ditetapkan sebagai kecelakaan pesawat pertama di Australia. Semua penumpang dinyatakan tidak selamat.

Sebelum berpisah, David sempat dihadiahi seperangkat radio kristal oleh ayahnya. Hadiah itu menjadi awal kecintaannya pada dunia sains, yang pada kemudian hari membawanya menjadi penemu alat yang menyelamatkan banyak nyawa.

Baca juga: 7 Fakta Black Box, Berwarna Oranye hingga Bisa Mengirim Sinyal Darurat

Awal penemuan black box

David bekerja sebagai peneliti di Aeronautical Research Laboratory (ARL) di Melbourne pada 1954. Ia terlibat dalam penyelidikan kecelakaan pesawat komersial bertenaga jet pertama di dunia bernama Comet.

Pesawat Comet diluncurkan pada 1952. Akan tetapi, tiga pesawat Comet hilang sesaat setelah lepas landas dan menewaskan semua penumpang.

Pihak berwenang langsung menyelidiki penyebab kecelakaan. David berpikir, seandainya peneliti mengetahui apa yang terjadi pada menit-menit sebelum pesawat jatuh, maka dapat membantu mencegah kecelakaan yang sama di kemudian hari.

Idenya merancang black box semakin kuat ketika melihat miniatur alat perekam di sebuah pameran dagang.

"Saya melihat di pameran dagang, sebuah gadget yang membuat saya terpesona. Itu adalah miniatur perekam pertama di dunia yang dapat ditaruh di kantong. Saya menggabungkan kedua ide. Jika seorang pengusaha menggunakan alat tersebut di pesawat dan dapat menemukannya di reruntuhan dan kami memutar perekam tersebut, kita akan berkata 'Kami tahu apa yang menyebabkan (kecelakaan) ini'" ujar David, dilansir dari Independent.co.uk, saat wawancarai di Australia pada 2003.

Ia mengungkapkan ide itu kepada rekannya. Akan tetapi, rekannya itu mengatakan bahwa fokus ARL saat itu menyelidiki kecelakaan Comet, bukan tentang mimpi atau ide David. 

Ide ditolak atasan

David Warren tak patah semangat. Ia mengajukan ide membuat alat perekam penerbangan kepada atasannya.

Tetapi atasan David tidak dapat memahami mengapa Ia mengusulkan ide itu, meski sudah dijelaskan. Ide tersebut ditolak. David diminta untuk fokus pada penelitian ledakan tangki bahan bakar yang mungkin menyebabkan kecelakaan Comet.

Suatu hari ada pergantian staf. David mendapat atasan baru yang memiliki pandangan berbeda. Atasan barunya memberi izin resmi untuk membuat alat perekam penerbangan, dengan syarat David harus menulis laporan rutin tentang idenya.

Ia berhasil menciptakan alat perekam penerbangan pesawat.

David menetbitkan laporan pada 1954 berjudul "A Device for Assisting Investigation into Aircraft Accidents", menggambarkan sistem teoretis dan prototipe black box, yang memungkinkan penyimpanan hingga empat jam suara dan data instrumen penerbangan.

Baca juga: Jadi Komponen Penting Pesawat, Bagaimana Cara Kerja Black Box?

Sempat ditolak berbagai maskapai

David menawarkan temuannya pada bisnis penerbangan di Australia. Ia mengenalkan alat perekam penerbangan tersebut ke berbagai maskapai.

Saat itu, angka kecelakaan pesawat di Australia sangat rendah. Temuannya tidak laku dan banyak ditolak maskapai penerbangan di Australia.

Bosnya mengejek David dengan kalimat ‘Menjual es krim kepada orang Eskimo’.

Ejekkan tersebut tidak mematahkan semangatnya. Ia tak putus asa menawarkan alatnya pada otoritas Inggris, Amerika Serikat, dan Perancis. Sayangnya, tidak ada respon.

Pada 1958, seorang pejabat Inggris, Robert Hardingham, melakukan kunjungan ke kepala eksekutif Air Registration Board. Ia menyadari pentingnya alat perekam pada pesawat temuan David.

Hardingham mengatur agar David dapat mempresentasikan temuannya di Inggris.

Selang beberapa tahun, black box dijual oleh perusahaan di Inggris, yaitu S. Davall and Son. Awalnya, alat tersebut disebut "Red Egg" karena bentuknya bulat lonjong dan berwarna merah.

Akhirnya, pada 1960, Australia menjadi negara pertama yang mewajibkan penggunaan black box untuk semua pesawat komersial. Temuan ini kemudian diterapkan untuk semua pesawat di seluruh dunia.

Penggunaan black box sekarang

Saat ini, setiap pesawat, baik yang digunakan untuk kepentingan komersial, bisnis, militer, dan kepentingan, wajib memasang black box.

Rancangan black box ciptaan David awalnya menggunakan kawat baja, yang mampu menyimpan percakapan pilot selama empat jam serta pembacaan instrumen.

Kini, alat tersebut berwarna oranye dan dikembangkan menggunakan bahan dari titanium atau baja tahan karat dua lapisan.

Dalam black box terdapat dua bagian penting yaitu Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR).

FDR dapat menyimpan data penerbangan sampai 25 jam. Data tersebut tersimpan dalam FDR. Data tersebut membantu penyelidik mencatat berbagai fungsi operasi pesawat, seperti detail waktu, ketinggian, kecepatan udara, dan arah pesawat.

Adapun, rekaman dalam CVR mampu merekam percakapan pilot dan kopilot selama 2 jam. Perekam suara kokpit berfungsi untuk menentukan waktu kejadian, karena berisi informasi seperti komunikasi antara awak, pengawas darat, dan pesawat lain.

David meninggal dunia pada Juli 2010 di usia 85 tahun. Hingga saat ini, ia tidak pernah menerima royalti dari penemuannya.

Penemuan David sangat berguna karena dijadikan sebagai sarana untuk menyelidiki kecelakaan dan mencegah kejadian yang sama terulang kembali. Secara tidak langsung, David menyelamatkan banyak nyawa melalui temuannya.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Fakta Mengenai Black Box

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com