KOMPAS.com - Black box, mungkin menjadi satu alat yang akan dicari tim penyelamat ketika terjadi kecelakaan pesawat terbang.
Perlu diketahui, setiap pesawat komersial atau jet perusahaan harus dilengkapi dengan black box atau "kotak hitam".
Black box ini memang tidak dapat membantu ketika pesawat berada di udara, namun alat ini sangat penting pada kasus pesawat jatuh.
Dengan fungsi yang dimiliki, black box dapat membantu penyelidik untuk mencari tahu apa yang terjadi sebelum kecelakaan pesawat.
Tak ayal black box menjadi alat yang paling dicari, selain penumpang dan kru pesawat ketika terjadi kecelakaan.
Baca juga: Melihat Kecanggihan Pesawat Mata-mata AS P-8 Poseidon yang Ditolak Masuk Indonesia
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai black box:
Seperti dilansir natgeotv.com, black box terdiri dari dua bagian, yakni perekam data penerbangan (flight data recorder) dan perekam suara di kokpit (cockpit voice recorder).
Kedua peralatan ini sangat penting jika pesawat jatuh karena dapat membantu penyelidikan kecelakaan.
Untuk membantu menemukan perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan setelah kecelakaan pesawat yang terjadi di laut, setiap perekam dilengkapi dengan perangkat yang dikenal sebagai Underwater Locator Beacon (ULB).
Perangkat ini akan aktif setelah bersentuhan dengan air dan dapat mentransmisikan dari kedalaman hingga 14.000 kaki.
Walaupun namanya jika diartikan berarti kotak hitam, black box sejatinya tidak berwarna hitam. Melainkan, berwarna oranye terang.
Hal itu dimaksudkan agar para penyelamat tidak kesusahan dalam menyari keberadaan black box.
Baca juga: Mengintip Kecanggihan Jet Tempur F-35 Bidikan Menhan Prabowo
Black box pertama kali ditemukan seorang ilmuwan muda Australia bernama Dr. David Warren.