Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brasil Catatkan Rekor Kebakaran Hutan Terbesar dalam Satu Dekade

Kompas.com - 04/01/2021, 15:37 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jumlah kebakaran hutan di Brasil pada tahun 2020 lalu meningkat 12,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Peningkatan itu menjadi rekor tertinggi kebakaran hutan di Brasil dalam satu dekade terakhir. 

Catatan ini akan menambah tekanan pada pemerintah Presiden Jair Bolsonaro atas kerusakan hutan hujan Amazon.

Baca juga: Langka, Puma Putih Tertangkap Kamera di Hutan Brasil

Tertinggi sejak 2010

Menurut Badan Antariksa Brasil INPE, dikutip dari AFP, Minggu (3/1/2021), tercatat ada total 222.798 kebakaran di seluruh Brasil pada 2020, jumlah tertinggi sejak 2010.

Angka itu termasuk lebih dari 103.000 kebakaran di Amazon atau mencararkan peningkatan tahun hampir 16 persen.

Ini juga termasuk lebih dari 22.000 kebakaran di Pantanal, lahan basah terbesar di dunia yang hancur akibat peningkatan kebakaran lebih dari 120 persen.

Catatan tersebut didapatkan INPE dari hasil pelacakan kebakaran dan penggundulan hutan menggunakan citra satelit.

Untuk diketahui, Amazon dan Pantanal termasuk dalam dua ekosistem paling berharga di Bumi.

60 persen hutan hujan

Amazon yang merupakan hutan hujan terbesar di dunia, dianggap penting untuk mengekang perubahan iklim karena karbon dioksida yang diserapnya dari atmosfer.

Sekitar 60 persen dari hutan hujan ada di Brasil.

Baca juga: Bocah 7 Tahun, Melompat dari Jendela Selamatkan Adiknya dari Kebakaran

Sementara itu, Pantanal merupakan surga keanekaragaman hayati yang membentang dari Brasil hingga Bolivia dan Paraguay.

Hampir seperempat dari Pantanal Brasil hancur akibat kebakaran tahun lalu di tengah kekeringan terburuk di kawasan itu dalam hampir setengah abad.

Pemandangan Pantanal yang hangus dan dipenuhi bangkai hewan menuai kritik terhadap pemerintah Bolsonaro karena gagal menghentikan kehancuran.

Bolsonaro juga menghadapi serangan atas peningkatan tajam deforestasi Amazon dalam pengawasannya.

Kebijakan Presiden Bolsonaro

Aktivis mengatakan, dorongan Bolsonaro dalam membuka lahan Amazon untuk agribisnis dan pertambangan, serta pemotongan dana pemerintah pada program perlindungan lingkungan memicu kehancuran itu.

Menurut program pemantauan PRODES, deforestasi menyapu area yang lebih besar dari Jamaika di Amazon Brasil, tertinggi dalam 12 tahun.

Para ahli mengatakan, kebakaran di Amazon sebagian besar disebabkan oleh pembukaan lahan untuk pertanian dan peternakan.

Pada 2019, tahun pertama Bolsonaro menjabat, kebakaran hutan di Brazil juga meningkat 48,7 persen, sehingga memicu protes global.

Baca juga: Vaksin Sinovac Mulai Didistribusikan, Kapan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Dimulai?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Tren
Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com