Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trending di Twitter, Ada Apa dengan Jack Ma?

Kompas.com - 04/01/2021, 13:02 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, Senin (4/1/2021), tanda pagar alias tagar "Jack Ma" menduduki posisi teratas sebagai topik paling banyak dibicarakan di jagad Twitter Indonesia.

Hingga pukul 11.00 WIB, ada lebih dari 17.000 twit yang membicarakan miliarder asal China tersebut.

Setelah dilihat isi dari twit para warganet, topik yang diperbincangkan soal spekulasi keberadaan Ma yang disebut sudah beberapa bulan ini tidak terlihat di hadapan publik.

Isu yang berkembang, Ma mulai tak terlihat setelah dirinya melontarkan kritik kepada Pemerintah China yang dipimpin Presiden Xi JIn Ping. 

"Di mana Jack Ma?" tulis salah satu akun, mengomentari unggahan akun lain yang menyebut Ma tak terlihat setelah mengkritik sistem pemerintahan China.

Baca juga: Geser Jack Ma, Pendiri Startup Ini Jadi Orang Terkaya Kedua di China

 

Tangkapan layar Jack Ma menjadi trending teratas Twitter Indonesia pada Senin (4/1/2021).Twitter Tangkapan layar Jack Ma menjadi trending teratas Twitter Indonesia pada Senin (4/1/2021).
Sebelumnya, Ma batal tampil sebagai juri dalam acara final sebuah talent show yang digagasnya, Africa's Business Heroes. Padahal, kehadirannya sudah dijadwalkan. Ma akhirnya digantikan oleh orang lain.

Nama Jack Ma juga tidak ada dalam daftar juri dan tak lagi muncul pada video promosi program televisi tersebut.

Juru Bicara Alibaba mengatakan, Ma tidak bisa hadir karena ada jadwal yang bertabrakan.

"Karena konflik jadwal, Bapak Ma tidak bisa lagi menjadi bagian dari panel juri di final Africa's Business Heroes awal tahun ini," kata juru bicara tersebut, dikutip dari The Sun, Sabtu (2/1/2021).

Baca juga: Jack Ma Tak Muncul di Reality Show-nya Setelah Kritik Pemerintah China

Kritik pemerintah dan investigasi Alibaba

Pengusaha 56 tahun itu sempat menyindir Pemerintah China dengan menyebut sistem regulasi keuangan di China menghambat inovasi sehingga harus direformasi untuk mendorong pertumbuhan.

"Sistem keuangan saat ini adalah warisan era industri. Kita harus menyiapkan generasi baru dan generasi muda," kata dia, sebagaimana diberitakan Reuters.

Kritik itu disampaikan oleh Ma pada sebuah acara di Shanghai, 24 Oktober 2020.

Tak lama setelah itu, Administrasi Negara untuk Urusan Pasar (SAMR) China mulai melakukan investigasi terkait dugaan praktik anti-monopoli di perusahaan yang didirikan Ma, Alibaba Group Holding Ltd.

Usahanya pun akan diawasi dengan lebih ketat.

Tidak hanya itu, China disebut telah membentuk satgas khusus untuk mengawasi afiliasi Alibaba, Ant Group Co.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com