Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona di Dunia 30 Desember: 82 Juta Kasus | Spanyol Akan Lacak Orang yang Enggan Divaksin

Kompas.com - 30/12/2020, 08:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (30/12/2020) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 82.269.333 (82 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 58.281.435 (58 juta) pasien telah sembuh, dan 1.794.726 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 22.192.269 dengan rincian 22.087.438 pasien dengan kondisi ringan dan 105.734 dalam kondisi serius.

Baca juga: Catat, 9 Daerah Ini Wajibkan Dokumen Rapid Test Antigen, Mana Saja?

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat, 19.949.388 kasus, 346.258 orang meninggal, total sembuh 11.814.324

2. India, 10.245.326 kasus, 148.475 orang meninggal, total sembuh 9.833.339

3. Brasil, 7.564.117 kasus, 192.716 orang meninggal, total sembuh 6.647.538

4. Rusia, 3.105.037 kasus, 55.827 orang meninggal, total sembuh 2.496.183

5. Perancis, 2.574.041 kasus, 64.078 orang meninggal, total sembuh 191.806

6. Inggris, 2.382.865 kasus dan 71.567 orang meninggal

7. Turki, 2.178.580 kasus, 20.388 orang meninggal, total sembuh 2.058.437

8. Italia, 2.067.487 kasus, 73.029 orang meninggal, total sembuh 1.425.730

9. Spanyol, 1.906.057 kasus dan 50.442 orang meninggal.

10. Jerman, 1.686.154 kasus, 32.111 orang meninggal, total sembuh 1.277.900

Baca juga: Menilik Varian B117, Mutasi Virus Corona yang Diyakini Lebih Mudah Menular

Indonesia

Warga melintas di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di Petamburan, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Mural tersebut dibuat untuk mengingatkan masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas karena masih tingginya angka kasus COVID-19 secara nasional. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.ANTARA FOTO/Aprillio Akbar Warga melintas di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di Petamburan, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Mural tersebut dibuat untuk mengingatkan masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas karena masih tingginya angka kasus COVID-19 secara nasional. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Selasa (29/12/2020) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 7.903. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 727.122 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 6.805 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 596.783 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 251 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 21.703 orang.

Baca juga: Berikut Kelompok yang Tidak Boleh Disuntik Vaksin Covid-19

Inggris

Larangan berbelanja maupun berkumpul menjelang Natal sudah diberlakukan di kawasan Inggris bagian selatan karena banyak kasus penularan Covid-19 di sana.AP/ALBERTO PEZZALI via ABC INDONESIA Larangan berbelanja maupun berkumpul menjelang Natal sudah diberlakukan di kawasan Inggris bagian selatan karena banyak kasus penularan Covid-19 di sana.

Pemerintah Inggris melaporkan adanya penambahan 53.135 kasus baru Covid-19 pada Selasa (29/12/2020).

Dilansir dari Al Jazeera, penambahan tersebut menjadi yang tertinggi sejak pengujian massal dimulai pada pertengahan 2020.

Selain itu, penambahan tersebut juga mematahkan rekor jumlah kasus harian, yakni 41.385 kasus yang dilaporkan pada Senin (28/12/2020).

Jumlah kematian baru yang tercatat dalam 28 hari setelah tes positif Covid-19 juga naik menjadi 414, menjadikan total korban meninggal menjadi 71.567.

Sementara itu, Uni Eropa mengatakan akan membeli tambahan 100 juta dosis vaksin Pfizer dan Covid-19 dari BioNTech pada Selasa (29/12/2020).

Baca juga: Selain Inggris, Berikut Negara yang Telah Izinkan Penggunaan Vaksin Covid-19 Pfizer

Perancis

Warga mengantre untuk beribadah di Notre-Dame-des-Champs di Paris, Perancis, pada Minggu 29 November 2020.AP via VOA Indonesia Warga mengantre untuk beribadah di Notre-Dame-des-Champs di Paris, Perancis, pada Minggu 29 November 2020.

Masih dari sumber yang sama, Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan pemerintahnya dapat segera memberlakukan jam malam lebih awal.

Adapun pemberlakuan jam malam akan dimulai pada jam 6 sore, bukan jam 8 malam di daerah timur karena penyebaran virus corona.

Ia menambahkan, saat ini tidak ada rencana untuk memberlakukan kuncian yang ketiga, meski jumlah kasus baru Covid-19 setiap hari mengalami kenaikan.

Hingga Rabu (30/12/2020) pagi, jumlah kasus Covid-19 di Perancis mencapai 2.574.041.

Lalu, ada 191.806 pasien yang sebelumnya terinfeksi Covid-19 telah sembuh, dan 64.078 pasien lainnya meninggal dunia.

Baca juga: Respons Para Produsen Vaksin soal Varian Baru Virus Corona...

Australia

Orang Australia bersepeda untuk olahraga di sekitar Sungai Yarra dengan pemandangan kota Melbpourne City Financial District dengan pencakar langit pada pagi hari di Melbourne, Victoria, Australia.Prasit photo Orang Australia bersepeda untuk olahraga di sekitar Sungai Yarra dengan pemandangan kota Melbpourne City Financial District dengan pencakar langit pada pagi hari di Melbourne, Victoria, Australia.

Menteri Imigrasi Australia Alex Hawke mengatakan, backpacker dan pengunjung asing lainnya yang kedapatan melanggar batasan kesehatan masyarakat dapat dideportasi.

Hawke mengungkapkan hal itu setelah dirinya terkejut dengan pemandangan dari Pantai Bronte Sydney pada Hari Natal seperti dilansir dari BBC, Rabu (30/12/2020).

Tersebar video pertemuan yang dibagikan di media sosial menunjukkan gerombolan anak muda yang bersuka ria bernyanyi dan menari melanggar peraturan virus corona.

Beberapa saksi mata mengatakan banyak dari mereka yang hadir adalah orang Inggris.

Sydney sedang berjuang melawan wabah baru setelah berbulan-bulan tidak ada kasus lokal.

Baca juga: Simak, Ini 7 Gejala Terkait dengan Varian Baru Virus Corona

Spanyol

Araceli Hidalgo (96) penghuni panti jompo Los Olmos, menjadi orang pertama di Spanyol yang disuntik vaksin Covid-19 pada Minggu (27/12/2020). Spanyol menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech untuk vaksinasi ini.AFP PHOTO/PEPE ZAMORA Araceli Hidalgo (96) penghuni panti jompo Los Olmos, menjadi orang pertama di Spanyol yang disuntik vaksin Covid-19 pada Minggu (27/12/2020). Spanyol menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech untuk vaksinasi ini.

Spanyol akan membuat registri untuk melacak orang-orang yang menolak vaksinasi Covid-19 dan akan membagikan informasi tersebut dengan negara-negara Eropa lainnya.

"Dalam daftar, akan kami bagikan dengan mitra Eropa kami karena kami semua berkomitmen untuk membuat registri Covid-19," kata Menteri Kesehatan Salvador Illa.

"Kami akan menempatkan orang-orang yang ditawari vaksin dan menolak untuk mendapatkannya, seperti halnya dengan perawatan lainnya," tambahnya.

Dia menambahkan, hal ini tidak akan menjadi dokumen publik dan akan dilakukan dengan sangat menghormati perlindungan data dan undang-undang Spanyol.

Menurut survei nasional terbaru di Spanyol yang diterbitkan minggu lalu, hampir enam dari setiap 10 orang bersedia divaksinasi, sementara 28 persen responden masih menolak.

Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 11 Gejala Infeksi Covid-19 yang Harus Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com