Beberapa hari kemudian, yakni hari Senin 23 September 2019, di Makassar, Sulawesi Selatan, muncul aksi unjuk rasa serupa kelompok mahasiswa di Jalan Urip Sumoharjo. Dalam beberapa spanduk yang mereka bawa bertuliskan "Turunkan Jokowi".
Beberapa hari kemudian, yakni hari Senin 23 September 2019, di Makassar, Sulawesi Selatan, muncul aksi unjuk rasa serupa kelompok mahasiswa di Jalan Urip Sumoharjo. Dalam beberapa spanduk yang mereka bawa bertuliskan “Turunkan Jokowi”.
Belum begitu lama Jokowi memerintah, pada Rabu, 1 April 2015, di depan Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur, muncul pula aksi dari kelompok orang yang menamakan diri Komite Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (KOMPAK).
Mereka membawa poster bertuliskan "Jokowi boneka imperialis". Juga ada spanduk bertuliskan tuntutan Jokowi mundur. Dalam orasi diteriakkan alasan tuntutan mereka mengapa Jokowi harus mundur, yakni naik turunya harga BBM dan tidak stabilnya harga sembako atau sembilan bahan pokok.
Dalam sambutan-sambutan pada suatu acara peresmian rumah susun sederhana sewa atau rusunawa di sebuah pondok pesantren di Kediri, Jawa Timur, Sabtu, 15 Frebuari 2020 (di masa pemerintahan Jokowi) muncul suasana becanda tentang "mitos angker atau wingit" kota Kediri bagi presiden di Indonesia.
Dikatakan, dulu tahun 1999, Gus Dur berhenti dari jabatannya sebagai presiden di tengah jalan setelah berkunjung ke Kediri. Dari acara di pondok pesantren yang dihadiri tiga petugas tinggi istana kepresidenan itu, muncul berita Presiden Jokowi diminta untuk tidak datang ke kota itu bila tidak ingin berhenti di tengah jalan pemerintahannya.
Kisah canda atau gurauan bernuansa mitos ini sebuah indikasi samar-samar tentang adanya kekawatiran atau kerisauan atas masih hidupnya budaya "mencegat" pemegang kekuasaan di tengah jalan.
SBY bisa selamat dan sukses menyelesaikan masa jabatannya sebagai presiden. Begitu pula prediksi kuat mengatakan Jokowi akan selamat dan sukses.
Mau mencegat di tengah jalan di masa kini? Walau harganya murah. Tapi sekali lagi ingat kata SBY.
“Memang sederhana jalan pemikiran pihak-pihak seperti itu. Sederhana, tapi salah. Tidak mendidik. Tetapi itu realitasnya.”
Tulisan ini sebuah refleksi akhir tahun 2020 dan pesan tahun baru 2021: Belajarlah rajin baca buku.
Ada pesan lain: Mari berjuang bersama atasi virus corona dengan damai walau pun lebih dari dua minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.