Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Rekrutmen Relawan Tenaga Kesehatan di Wisma Atlet Jakarta

Kompas.com - 13/12/2020, 12:27 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar informasi rekrutmen relawan tenaga kesehatan untuk merawat pasien Covid-19 di Wisma Atlet Jakarta.

Informasi itu menyebut gaji yang akan diperoleh relawan senilai Rp 6,3 juta ditambah fasilitas mess. Jumlah relawan yang dibutuhkan sebanyak 800 orang.

Informasi tersebut mencantumkan nomor telepon atas nama dokter Irna dari Kementerian Kesehatan.

Kementerian Kesehatan dan Wakil Panglima Kogasgabpad RSD Wisma Atlet Kemayoran Brigjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menegaskan bahwa informasi itu tidak benar.

Narasi yang Beredar

Sejumlah akun di Facebook sejak 9 Desember 2020 mengedarkan informasi mengenai lowongan relawan tenaga kesehatan untuk merawat pasien Covid-19 di Wisma Atlet, Jakarta.

Salah satunya diedarkan Mutia Ahmad Isan. Berikut isi lengkap statusnya:

"Yth Bapak/Ibu,
Mohon ijin...????????????
Bisakah mencarikan volunteer tenaga kesehatan untuk merawat pasien covid 19 di wisma atlit jakarta yg akan dibuka senin ini?
Apabila ada bisa hubungi saya... terimakasih...
Dr. Irna
+6281212729543
Kemenkes
(Batas usia 40 thn maksimal)
Gaji Rp.6,3 juta dapet mes
Teman2 mhn bantuannya share ini ya.. saat ini yg mendaftar masih 140an org. Sementara kebutuhannya 800 org. Terima kasih. ????????????????"

Status Facebook hoaks mengenai rekrutmen relawan tenaga kesehatan tangani pasien Covid-19 di Wisma Atlet Jakarta.Facebook Status Facebook hoaks mengenai rekrutmen relawan tenaga kesehatan tangani pasien Covid-19 di Wisma Atlet Jakarta.

Informasi itu juga disebarkan posting ini dan ini. Posting ini, ini, ini dan ini juga menyebarkan informasi tersebut disertai tautan pendaftaran. 

Penjelasan

Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kemenkes Busroni menegaskan informasi rekrutmen relawan tenaga kesehatan untuk merawat pasien Covid-19 di Wisma Atlet Jakarta seperti yang diedarkan sejumlahakun di atas tidak benar.

"Hoaks ya," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (13/12/2020).

Kementerian Kesehatan membuka rekrutmen relawan tenaga kesehatan penanganan Covid-19 dalam empat jalur pendaftaran, dua di antarnaya organisasi profesi dan gugus tugas. Tidak ada jalur pendaftaran seperti yang beredar di media sosial.

Wakil Panglima Kogasgabpad RSD Wisma Atlet Kemayoran Brigjen TNI Muhammad Saleh Mustafa menegaskan, informasi rekrutmen relawan tenaga kesehatan di Wisma Atlet tidak benar.

Menurutnya, informasi itu pernah muncul 9 bulan silam. Dirjen PPSDM Kementerian Kesehatan pun sudah menjelaskan bahwa informasi itu hoaks.

"Dua minggu yang lalu berita ini muncul lagi. Sudah dijelaskan juga oleh dokter Irna bahwa ini hoaks," katanya kepada Kompas.com, Minggu (13/12/2020).

Kesimpulan

Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, informasi rekrutmen relawan tenaga kesehatan untuk merawat pasien Covid-19 di Wisma Atlet Jakarta hoaks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com