Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
Sementara, salah satu penerima plasebo meninggal karena myocardial infarction, seorang lain karena stroke hemoragik, dan dua lainnya tidak diketahui penyebab kematiannya.
Data tersebut juga tercantum di briefing document yang diterbitkan Pfizer-BioNTech pada 10 Desember 2020.
Selain itu, terdapat empat kasus Bell's palsy (kelumpuhan pada otot wajah) di kelompok partisipan yang menerima vaksin. Sementara, di kelompok plasebo tidak ditemukan kasus Bell's palsy.
Selama pengujian, efek samping yang kerap muncul dari suntikan vaksin Pfizer adalah reaksi di area suntikan (84,1 persen), kelelahan (62,9 persen), sakit kepala (55,1 persen), nyeri otot (38,3 persen), menggigil (31,9), nyeri sendi (23,6 persen), demam (14,2 persen).
Reaksi merugikan yang parah terjadi pada 0,0 persen hingga 4,6 persen peserta, lebih sering terjadi setelah dosis 2 diberikan ketimbang setelah dosis 1 diberikan. Reaksi parah ini umumnya lebih jarang terjadi pada peserta berusia 55 tahun ke atas dibandingkan dengan peserta yang lebih muda.
Dalam ringkasan eksekutif FDA Briefing Document disebutkan, Pfizer dan BioNTech pada 20 November 2020 mengajukan permintaan Emergency Use Authorization (EUA) kepada FDA untuk menginvestigasi vaksin Covid-19 produksinya.
Penggunaan yang diusulkan di bawah EUA adalah untuk imunisasi aktif pencegahan Covid-19 yang disebabkan SARS-CoV-2 pada individu berusia 16 tahun ke atas.
Regimen dosis yang diusulkan adalah 2 dosis, masing-masing 30 mikrogram yang diberikan dengan jarak 21 hari.
FDA menyatakan vaksin Pfizer efektif mencegah, mendiagnosis, atau mengobati penyakit yang disebabkan SARS-CoV-2.
Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, narasi enam orang meninggal dunia selama uji coba tahap akhir vaksin Covid-19 Pfizer kehilangan konteks sehingga perlu diluruskan.
Faktanya, dua orang meninggal dunia setelah mendapat suntikan vaksin Pfizer, empat lainnya meninggal setelah menerima plasebo. Dua orang penerima vaksin yang meninggal dunia mengalami serangan jantung dan arteriosklerosis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.