KOMPAS.com - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 tersisa enam hari lagi.
Pilkada 2020 akan diselenggarakan pada 9 Desember 2020 di 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Penyelenggaraan Pilkada 2020 menimbulkan kekhawatiran akan menyebabkan meningkatnya penularan virus corona.
Namun, pemerintah memastikan pesta demokrasi daerah tetap berjalan.
Seiring dengan itu, laporan kasus infeksi virus corona harian justru beberapa kali mencatatkan rekor baru.
Dalam 7 hari terakhir (26 November-3 Desember), rata-rata kasus harian di Indonesia mencapai 5.382 kasus.
Tak hanya itu, zona merah per 29 November 2020 kini tercatat di 50 daerah, meningkat dua kali lipat dibandingkan periode sebelumnya yang hanya 28 daerah.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jateng Disorot Jokowi, Bagaimana Persiapan Pilkada di Sana?
Dengan kondisi ini, epidemiolog Griffith University Dicky Budiman kembali menegaskan bahwa Pilkada 2020 sangat tidak aman.
Selain upaya mitigasi yang kurang, Pilkada kali ini juga dilaksanakan di tengah test positivity rate nasional sangat tinggi.
"Sangat tidak aman, karena minim upaya mitigasi, seperti upaya peningkatan cakupan testing dan tracing di wilayah-wilayah yang akan melaksanakan Pilkada," kata Dicky kepada Kompas.com, Kamis (3/12/2020).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan