Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Perketat Pedoman Penggunaan Masker untuk Covid-19, Bagaimana Isinya?

Kompas.com - 03/12/2020, 07:52 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (2/12/2020) memperketat pedoman tentang penggunaan masker pada masa pandemi Covid-19.

Di tempat penyebaran virus corona, masker wajib digunakan oleh semua orang di fasilitas perawatan kesehatan dan untuk semua interaksi dalam ruangan berventilasi buruk.

Pada Juni 2020, WHO mendesak pemerintah untuk mewajibkan semua orang mengenakan masker kain di tempat umum, baik di dalam maupun di luar ruangan yang memiliki risiko penularan virus

Sejak saat itu, gelombang kedua virus corona semakin meningkat di sejumlah negara.

Berdasarkan data Worldometers, ada 64,7 juta orang terinfeksi Covid-19 dengan 1,4 juta kematian.

Dalam saran yang lebih rinci, dikutip dari Reuters, Rabu (2/12/2020), WHO menyebutkan bahwa semua orang termasuk siswa berusia 12 tahun atau lebih harus memakai masker di toko, tempat kerja, dan sekolah dengan ventilasi buruk.

Baca juga: Satgas: Ketika Vaksin Covid-19 Diberikan, Tidak Serta-merta Bebas Tanpa Masker

Selain itu, penggunaan masker saat menerima pengunjung di rumah atau kamar berventilasi buruk juga menjadi sebuah keharusan.

Masker juga harus dipakai baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan yang berventilasi baik tetapi tak memungkinkan untuk menerapkan jaga jarak minimal satu meter.

Dalam semua skenario, masker perlu disertai dengan tindakan pencegahan lain, seperti mencuci tangan.

Untuk wilayah penyebaran Covid-19, penggunaan masker medis universal juga disarankan di fasilitas perawatan kesehatan, termasuk saat merawat pasien lain.

Pedoman ini juga berlaku untuk pengunjung, pasien rawat jalan, dan area umum seperti kafetaria dan ruang staf.

Petugas kesehatan dapat mengenakan masker respirator N95 jika tersedia saat merawat pasien virus corona.

Baca juga: Ketahui Manfaat Masker Tanah Liat dan Cara Menggunakannya

Saat melakukan aktivitas fisik berat, WHO menyarankan untuk tidak memakai masker dengan alasan beberapa risiko terkait, terutama bagi penderita asma.

Menurut WHO, ventilasi yang memadai, jaga jarak, dan disinfektasi secara rutin di gym tetap harus dipertimbangkan.

Bahkan, jika memungkinkan, penutupan sementara gym harus dipertimbangkan.

Saran WHO tersebut datang ketika sejumlah negara mulai merencanakan kegiatan vaksinasi virus corona.

Seperti diketahui, dua vaksin unggulan Pfizer/BioNTech dan Moderna mengumumkan tingkat efektivitas mereka melebihi 90 persen.

Inggris bahkan berencana memulai vaksinasi pekan depan setelah mengeluarkan izin penggunaan terhadap vaksin Pfizer/BioNTech.

Baca juga: Jangan Abai, Perhatikan Ini jika Berada di Kerumunan meski Gunakan Masker... 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Membandingkan Efektivitas Berbagai Jenis Masker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com