Gejala Tourette Syndrome ada yang tingkat ringan hingga parah.
Untuk gejala yang parah dapat mengganggu komunikasi, aktivitas harian, dan kualitias hidup secara signifikan.
Ada beberapa tics yang terjadi, misalnya, berkedip atau berdehem terus menerus. Bahkan, beberapa orang mungkin melontarkan kata-kata yang tidak ingin mereka ucapkan.
Berikut klasifikasi tics:
Tics juga dapat melibatkan gerakan (tics motorik) atau suara (tics vokal). Tics motorik biasanya muncul sebelum tics vokal terjadi. Berikut penjelasannya:
Sebelum terjadi gerakan motorik, pengidap mungkin merasakan sensasi seperti kesemutan atau ketegangan.
Orang tersebut dapat menahan tics untuk sementara waktu, tetapi mungkin tidak dapat menghentikan terjadinya tics.
Selain itu, tics dapat berbeda dalam jenis, frekuensi, dan tingkat keparahan.
Jika seseorang merasa sakit, stress, cemas, lelah, atau bersemangat, maka tics akan memburuk.
Umumnya, tics juga dapat terjadi saat seseorang dengan sindrom Tourette tertidur.
Baca juga: CDC: Tak Hanya Anak-anak, Sindrom Peradangan Covid-19 juga Serang Orang Dewasa
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan