Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset: Cuaca Ekstrem, Perubahan Iklim dan Badai yang Semakin Kuat

Kompas.com - 22/11/2020, 14:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Memperlambat badai

Di Samudra Atlantik, misalnya, perubahan iklim mungkin memperlambat badai karena pola angin berubah.

Meski kedengarannya tidak mengancam, tetapi badai yang bergerak lambat masih bisa memiliki kecepatan angin tinggi dan hanya butuh waktu lebih lama untuk bergerak di sepanjang jalurnya.

Dengan menghantam daerah pemukiman warga dan disertai hujan yang lebih lebat, efek badai ini meningkatkan kerusakan daripada Badai Hervei, Badai Florence, dan Badai Dorian.

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Penyebab Cuaca Panas Akhir-akhir Ini

Menurut IPCC, banjir pesisir yang pernah melanda sekali dalam satu abad akan terjadi di banyak kota setiap tahunnya.

Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim yang membuat permukaan air laut naik. Padahal, laut yang lebih tinggi berpotensi memperburuk badai dengan dua cara.

Pertama, siklon tropis menciptakan gelombang badai. Ini berarti angin kencang dan tekanan atmosfer yang rendah menaikkan permukaan air yang menghantam pantai.

Kedua, curah hajuan yang lebih besar membuat tumpukan air dan akhirnya kembali ke lautan. Hal ini bisa membebani kapasitas saluran drainase di tanah dan meluapnya sungai.

Saat mengalir ke hilir menuju lautan, hal itu dapat memperburuk banjir di kota-kota pesisir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com