Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Cuaca Pengaruhi Persebaran Virus Corona di Luar Ruangan?

Kompas.com - 04/11/2020, 12:31 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di akhir tahun ini, sebagian wilayah di dunia memasuki musim dingin dan musim penghujan.

Pandemi virus corona yang sudah terjadi sejak awal tahun pun kini tengah menunjukkan gelombang kedua di beberapa wilayah, salah satunya di daratan Eropa yang memasuki musim dingin.

Gelombang kedua ini menyebabkan angka kasus infeksi meningkat dan sejumlah negara terpaksa kembali menerapkan kebijakan kuncian wilayah. Misalnya Inggris dan Austria.

Namun, apakah sesungguhnya pergantian musim berpengaruh pada proses penyebaran virus corona di luar ruangan?

Baca juga: Inggris Umumkan Lockdown untuk Kedua Kali, Ini Alasannya

Diberitakan AP, Selasa (3/11/2020), perubahan musim tidak membawa andil besar dalam penyebaran atau infeksi virus corona.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menjelaskan virus ini dapat bertransmisi atau menular dari satu orang ke orang yang lain di musim apa pun.

Musim dingin tidak menjadi alasan persebarannya semakin cepat. Sebaliknya, musim panas juga tidak bisa dikatakan dapat membunuh virus corona dan memperlambat penularan.

WHO mengatakan mungkin air hujan atau salju bisa menghilangkan jejak virus yang melekat di permukaan benda, namun itu tidak berkontribusi signifikan.

Penyebabnya, selama ini penularan dari permukaan benda seperti itu tidak menyumbang banyak dalam total angka infeksi.

Baca juga: Peneliti Lakukan Studi Terkait Varian Gen Pengaruhi Tingkat Infeksi Corona

Satu-satunya yang menjadi kekhawatiran para ilmuwan terkait datangnya musim dingin adalah suhu yang rendah memungkinkan banyak orang untuk tetap tinggal di dalam rumah.

Namun, apabila rumah dihuni banyak orang, dikhawatirkan virus akan berpotensi menular dengan lebih mudah. Jika, memang ada virus di antara orang-orang yang tinggal di rumah itu.

Terlebih apabila ventilasi di ruangan atau rumah itu dalam kondisi buruk atau tidak memadai, karena sebagaimana diketahui partikel virus corona bisa bertahan melayang di udara selama beberapa jam.

Sejauh ini, penularan di dalam rumah disebut paling tinggi kemungkinannya terjadi di area umum atau yang digunakan bersama, misalnya dapur dan kamar mandi.

Baca juga: Update Corona di Dunia 4 November: 47 Juta Infeksi | Target Distribusi Vaksin Covid-19

Kemudian, jika dibandingkan dengan di luar ruangan, sebenarnya berada di dalam ruangan lebih tinggi risiko terjadinya penularan, karena terbatasnya ruang untuk saling jaga jarak dan interaksi yang terjadi.

Misalnya di tempat hiburan malam, gym, karaoke, dan sebagainya.

Berbeda dengan di luar ruangan, kita bisa menjaga jarak dari orang lain dengan cukup mudah.

Namun, itu juga tidak akan ada artinya jika tidak mematuhi protokol kesehatan lain seperti menggunakan masker dan rajin mencuci tangan.

Hingga saat ini, di waktu vaksin belum ditemukan, menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan adalah cara terbaik yang bisa dilakukan untuk terhindar dari infeksi virus yang sudah memakan jutaan korban jiwa ini.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Macam-macam Penularan Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com