Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Hujan Disertai Petir di Pulau Jawa, Ini Penjelasan dan Imbauan BMKG...

Kompas.com - 21/11/2020, 10:05 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peristiwa sambaran petir yang memakan korban jiwa kembali terjadi.

Kali ini peristiwa tersebut terjadi di Desa Sendangrejo, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Diberitakan Kompas.com, Jumat (20/11/2020) dua bocah asal desa tersebut, MAS (13) dan W (13) ditemukan tewas di gubuk tengah sawah setelah tersambar petir.

Baca juga: Puluhan Warga di Banten Tersambar Petir, Mengapa Hal Itu Bisa Terjadi?

Kapolsek Dander AKP Dumas Barutu mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (19/11/2020) sekitar pukul 15.00 waktu setempat, saat hujan melanda desa tersebut.

Diperkirakan, saat hujan lebat, kedua bocah tersebut berteduh di gubuk tengah sawah dan tersambar petir.

Sebab, dari pemeriksaan medis tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh mereka.

"Keduanya murni meninggal dunia karena tersambar petir, karena ada bekas luka terbakar dan telinga serta matanya mengeluarkan darah," kata Barutu.

Baca juga: Berkaca dari Kasus di Pinrang, Benarkah Bermain Ponsel Saat Hujan Bisa Tersambar Petir?

Daerah rawan sambaran petir

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Agie Wandala mengatakan, pada periode November-Desember intensitas terjadinya petir di Pulau Jawa adalah yang tertinggi dibanding di wilayah lain di Indonesia.

"Termasuk wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, dan juga Banten," kata Agie saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/11/2020).

Agie mengatakan, secara rata-rata, pada periode November-Desember intensitas atau frekuensi terjadinya petir di Pulau Jawa akan meningkat.

"Kondisi ini tidak terlepas dari peralihan musim, menuju musim hujan di kawasan Pulau Jawa yang terindikasi dengan keberadaan monsoon Asia yang memang datang di periode-periode akhir tahun," katanya lagi.

Baca juga: 7 Tips Aman Menghindari Petir Ketika Hujan Deras

Sehingga, Agie mengatakan, BMKG menilai kondisi ini perlu menjadi perhatian masyarakat. Karena frekuensi terjadinya petir akan meningkat dan bahkan di beberapa daerah memiliki jumlah kejadian petir yang jauh lebih tinggi.

"Kalau kita lihat data statistik yang lain, sebetulnya data kejadian petir kalau dari Juli-Agustus itu justru banyak di wilayah Sumatera," kata Agie.

Dia menambahkan, pada fase peralihan musim ini, terbentuk awan cumolonimbus yang cukup banyak, yang juga disertai petir dan angin kencang. 

Baca juga: Fenomena Topi Awan yang Terjadi Serentak di 4 Gunung, Ada Apa?

Proses terjadinya petir

Ilustrasi petir saat badai.SHUTTERSTOCK Ilustrasi petir saat badai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Gaji Ke-13 Cair Juni 2024, Ini Besaran dan Kelompok Penerimanya

Gaji Ke-13 Cair Juni 2024, Ini Besaran dan Kelompok Penerimanya

Tren
Potret Rwanda, Dulu Hadapi Genosida Terparah, Kini Berubah Jadi Negara Terbersih di Dunia

Potret Rwanda, Dulu Hadapi Genosida Terparah, Kini Berubah Jadi Negara Terbersih di Dunia

Tren
Gaji Karyawan Dipotong 3 Persen Dana Tapera, Berlaku Mulai Kapan?

Gaji Karyawan Dipotong 3 Persen Dana Tapera, Berlaku Mulai Kapan?

Tren
Nomophobia dan Urgensi Detoks Dunia Digital

Nomophobia dan Urgensi Detoks Dunia Digital

Tren
Rincian Biaya Kuliah Universitas Mercu Buana 2024/2025

Rincian Biaya Kuliah Universitas Mercu Buana 2024/2025

Tren
Kisruh soal Penangkapan Pegi dan Penghapusan DPO Pembunuhan Vina, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Jabar

Kisruh soal Penangkapan Pegi dan Penghapusan DPO Pembunuhan Vina, Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Jabar

Tren
Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Idul Adha 2024 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah

Tren
Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Berapa Lama Durasi Jalan Kaki untuk Mengecilkan Perut Buncit?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 28-29 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

[POPULER TREN] Tanda Kolesterol Tinggi yang Kerap Diabaikan | Bantah Bunuh Vina, Pegi Tetap Diancam Hukuman Mati

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com