Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saran WHO Terkait Mutasi Virus Corona dari Cerpelai ke Manusia

Kompas.com - 09/11/2020, 17:30 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Denmark telah melaporkan penemuan kasus infeksi virus corona yang menular dari cerpelai ke manusia.

Sebanyak 12 kasus dilaporkan terjadi di North Jutland, Denmark, pada 5 November 2020.

Melansir informasi resmi WHO, virus SARS-CoV-2 yang ditemukan di cerpelai memiliki kombinasi mutasi atau perubahan yang belum pernah diamati sebelumnya.

Meski begitu, diperlukan studi imliah berbasis laboratorium lebih lanjut untuk memverifikasi temuan awal yang dilaporkan.

Studi tersebut juga bertujuan memahami implikasi potensial dalam hal diagnostik, terapeutik, dan vaksin yang sedang dikembangkan.

Baca juga: Denmark Temukan Mutasi Covid-19 pada Cerpelai dan Menyebar ke Manusia

Sejauh ini, kasus penularan virus corona sebagian besar terjadi antarmanusia, melalui tetesan pernapasan dan kontak dekat.

Tetapi, ditemukan pula beberapa hewan yang terinfeksi virus corona seperti anjing, kucing, singa, harimau, dan cerpelai.

Cerpelai dapat bertindak sebagai reservoir SARS-CoV-2, menyebarkan virus di antara populasinya, menimbulkan risiko penyebaran virus dari cerpelai ke manusia.

Saat virus berpindah antara populasi manusia dan hewan, modifikasi genetik pada virus dapat terjadi.

Menurut WHO, sejauh ini enam negara melaporkan virus coorna pada peternakan cerpelai, yaitu Denmark, Belanda, Spanyol, Swedia, Italia, dan Amerika Serikat.

Baca juga: Inggris Larang Orang dari Denmark Masuki Wilayahnya Usai Kasus Mutasi Corona pada Cerpelai

Saran WHO

Semua virus, termasuk SARS-CoV-2 berubah seiring waktu. Strain virus corona yang menginfeksi cerpelai kemudian ditularkan ke manusia, mungkin telah menerima kombinasi mutasi yang unik.

WHO mengakui pentingnya berbagi informasi terkait urutan genom epidemiologi dan virologi yang lengkap dari berbagai negara dan tim peneliti.

Untuk itu, disarankan melakukan studi virologi lebih lanjut guna memahami mutasi spesifik yang dijelaskan Denmark.

Ini dinilai penting untuk menyelidiki setiap perubahan epidemiologis fungsi virus terkait penularan dan tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.

Baca juga: WHO Peringatkan Vaksin Covid-19 yang Aman dan Efektif Masih Butuh Waktu

Seluruh negara diimbau untuk meningkatkan pengawasan Covid-19 antara hewan dan manusia. Reservoir hewan yang rentan diidentifikasi termasuk peternakan cerpelai.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com