Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denmark Temukan Mutasi Covid-19 pada Cerpelai dan Menyebar ke Manusia

Kompas.com - 05/11/2020, 08:29 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Denmark akan memusnahkan populasi cerpelai setelah menemukan adanya mutasi virus corona pada hewan ini yang menyebar ke manusia.

Perdana Menteri Mette Frederiksen mengatakan, Otoritas Kesehatan Denmark menemukan strain virus pada manusia dan cerpelai yang menunjukkan penurunan sensitivitas terhadap antibodi.

Mutasi ini dianggap berpotensi menurunkan kemanjuran vaksin pada masa mendatang.

"Kami memiliki tanggung jawab besar terhadap populasi manusia. Tapi, dengan mutasi yang sekarang telah ditemukan, kami mempunyai tanggung jawab yang lebih besar bagi seluruh dunia," ujar Frederiksen seperti dilansir dari Reuters, Rabu (4/11/2020).

Temuan ini telah disampaikan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, didasarkan pada tes laboratorium oleh State Serum Institute.

Baca juga: Denmark Klaim Tak Ada Peningkatan Kasus Covid-19 setelah 1,5 Bulan Sekolah Dibuka

Kepala program kedaruratan WHO, Mike Ryan, menyerukan penyelidikan ilmiah skala penuh, di luar China, yang menginfeksi cerpelai, dan pada gilirannya virus akan ditularkan kembali ke manusia.

"Kami telah diberitahu oleh Denmark tentang sejumlah orang yang terinfeksi virus corona dari cerpelai, dengan beberapa perubahan genetik pada virus tersebut," ujar WHO dalam keterangan resmi.

"Pihak berwenang Denmark sedang menyelidiki signifikansi epidemiologis dan virologi dari temuan ini," lanjut WHO.

Baca juga: WHO Peringatkan Vaksin Covid-19 yang Aman dan Efektif Masih Butuh Waktu

15 juta ekor cerpelai dimusnahkan

Sementara itu, diberitakan The Guardian, 4 November 2020, banyaknya cerpelai yang akan dimusnahkan mencapai lebih dari 15 juta hewan.

Denmark merupakan produsen bulu cerpelai terbesar di dunia dan memiliki 15-17 juta hewan yang ada di kurang lebih 1.100 peternakan.

Frederiksen mengungkapkan, sebanyak 12 orang telah terinfeksi virus yang bermutasi tersebut. Saat ini, cerpelai dianggap sebagai risiko kesehatan masyarakat.

"Virus yang bermutasi di cerpelai dapat menimbulkan risiko keefektifan vaksin di masa depan," kata Frederiksen.

Menurut dia, tentara, polisi, dan layanan darurat nasional akan dimobilisasi untuk membantu pemusnahan seluruh kawanan cerpelai di Denmark.

Baca juga: Vaksin Corona asal Israel Mulai Diuji Coba pada Manusia

Sekitar setengah dari 783 orang yang terinfeksi di Denmark utara, tempat sebagian besar peternak cerpelai, ditemukan terpapar virus yang berasal dari peternakan.

Menurut laporan, angka terbaru dari Administrasi Hewan dan Makanan Denmark mengungkapkan, telah ditemukan infeksi Covid-19 di lebih dari 200 peternakan cerpelai.

Berdasarkan catatan Worldometers, Kamis (5/11/2020) pukul 06.00 WIB, Denmark melaporkan sebanyak 50.530 kasus positif terkonfirmasi Covid-19, dengan 936 kasus baru harian.

Dari jumlah tersebut, 36.892 berhasil sembuh dan 729 orang lainnya meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com