Di Inggris, pemerintah memutuskan melakukan lockdown jilid II selama empat minggu, dengan menutup semua toko dan layanan yang tak penting.
Destinasi wisata seperti Istana Buckingham London dan Trafalgar Square sepi. Kota-kota yang biasanya ramai termasuk Manchester dan Liverpool menjadi sunyi.
"Sekarang sudah benar-benar mati," kata Maria Belkihel di tempat perbelanjaan paling terkenal di London, Oxford Street.
Untuk meminimalisir keterpurukan ekonomi, Bank of England meluncurkan dukungan ekstra sebesar 150 miliar euro demi memberi subsidi upah pekerja yang cuti.
Yunani
Di Yunani, Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mengumumkan penguncian selama tiga minggu mulai Sabtu (7/11/2020).
"Itu keputusan yang sulit, tetapi taman kanak-kanak dan sekolah dasar masih akan buka," kata dia.
Baca juga: Deretan Negara di Eropa yang Kembali Lakukan Lockdown
Italia
Di Italia, toko-toko yang menjual barang-barang non-esensial akan ditutup mulai Jumat (6/11/2020) di daerah zona merah.
Warga diminta tetap tinggal di rumah, kecuali untuk pekerjaan, kesehatan, dan keadaan darurat.
"Itu tamparan bagti Lombardy," kata presiden wilayah utara Attilio Fontana.
Perancis
Sementara itu, Perancis telah mengumumkan pembatasan sejak pekan lalu.
Walikota Paris mengumumkan bahwa toko yang menjual alkohol dan makanan kepada pembeli akan terpaksa tutup pada pukul 10 malam untuk menghindari pertemuan.
Perancis mencatat 58.046 kasus baru pada Kamis dan mendapat peringatan dari para dokter karena sekolah masih tetap dibuka.