Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ki Seno Nugroho Meninggal Dunia, Simak Perjalanan Kariernya Selama Ini...

Kompas.com - 04/11/2020, 10:35 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Harusnya saya pentas satu kali. Tapi karena luar biasa animo penonton sampai saya pentas tiga kali," ujarnya.

Tak cukup sampai di situ, penonton masih menginginkan satu pentas lagi, tapi tidak bisa dilakukan Seno karena harus segera bertolak ke Indonesia.

"Saya sampai menangis melihat penonton. Karena di negara yang tidak tahu wayang yang wayangnya hanya muppet boneka itu, kita pentas dengan wayang kulit itu, penontonnya kayak antre tiket film box office. Luar biasa," ungkapnya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Dessert Box dan Bahaya Hidden Sugar...

Digemari millenial

Dalam bidang wayang, Seno telah sukses menggaet kalangan anak muda untuk menikmati wayang.

Dikutip Kompas.com, 13 Agustus 2019, dia menceritakan, kesuksesan menggaet anak muda yang rela duduk berjam-jam adalah karena dia mendalang dengan bahasa yang sederhana.

“Kami membuat (mementaskan) wayang itu diterima semua kalangan. Wayang identik dengan sastra atau bahasa yang sulit itu kita permudah saja," ujarnya.

Seno mengatakan cerita wayang maupun tuntunan dalam cerita dibuat simpel. Intinya semua dipermudah saja.

Baca juga: Daftar dan Profil Penerima Nobel Sastra, Fisika, Kimia, dan Kedokteran 2020

Saat pementasan, dirinya mengikuti keinginan penonton untuk lakon yang dimainkan. Meski sebenarnya sudah sering dimainkan, ia tidak mempermasalahkan yang terpenting kepuasan penonton.

"Satu lagi menonjolkan tokoh Bagong yang disenangi anak muda itu. Dia saya buat paling ndugal, ketika berhadapan kepada raja paling terhormat. Kalau sudah bagong marah diunek-unekke (dimarahi). Gleleng ning sembodo (Nakal tetapi bisa membuktikan), anak muda kan seperti itu kan. Jiwanya masih jiwa panas," ucapnya.

Seno mengaku menggunakan sarana media sosial untuk menyiarkan pementasannya cukup efektif mengenalkan wayang kepada anak muda.

“Anak sekarang SD saja sudah pegang HP, buka-nya konten YouTube atau nonton film atau apa. Kita coba lewat situ (YouTube) ternyata dan ini luar biasa. Semalam itu minimal 10 ribu penonton. Untuk pertunjukan tradisional lho Mas, itu luar biasa. Tembus 20 ribu (penonton) di Magelang kemarin,” imbuhnya.

Baca juga: Curhatan Seorang Guru di Tengah Pandemi Corona...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com