Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Asing Ikut Soroti Proyek Jurassic Park di Taman Nasional Komodo

Kompas.com - 28/10/2020, 09:40 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Pembangunan "Jurassic Park" di Pulau Rinca, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadi sorotan publik. Tidak hanya publik dalam negeri, namun juga menjadi pemberitaan media luar negeri. 

Sejumlah kantor berita dan media asing menyoroti gambar seekor komodo yang digambarkan sedang menghadang laju truk untuk proyek pembangunan Jurassic Park tersebut. 

Reuters

Kantor berita Reuters menurunkan berita terkait Jurassic Park di Taman Nasional Pulau Komodo pada Selasa (27/10/2020), dengan judul Indonesia says 'Jurassic Park' project no threat to Komodo dragon.

Mengutip sumber dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI), disebutkan proyek Jurassic Park tidak akan mengancam kehidupan komodo.

Dituliskan juga KLHK RI berusaha mengklarifikasi dan meredakan kemarahan publik atas pembangunan proyek Jurassic Park, setelah sebuah gambar menjadi viral di media sosial tentang seekor komodo yang berhadapan dengan truk besar.

Baca juga: Ramai Dibicarakan, Pulau Mana Saja yang Dihuni Komodo?

Wiratno, seorang pejabat senior kementerian lingkungan, mengatakan, penjaga akan memastikan keamanan komodo yang berkeliaran saat proyek mulai dijalankan.

"Mereka akan intensif melakukan pengecekan apakah komodo ada di bawah bangunan, sisa-sisa bangunan, dan di bawah truk pengangkut material," ujarnya.

Kementerian Pekerjaan Umum dalam sebuah pernyataan pada Senin (26/10/2020), juga memastikan keamanan komodo.

Tetapi para pencinta lingkungan mengatakan pembangunan harus dihentikan.

"Komodo perlu menjadi prioritas utama. Mereka perlu dilindungi di kawasan yang ditentukan," kata Umbu Wulang Tanaamahu Paranggi, direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) di Nusa Tenggara Timur.

BBC

Media asing lainnya yang menyoroti pembangunan proyek Jurassic Park di Taman Nasional Pulau Komodo adalah BBC.

Dalam artikelnya, BBC memasang judul Viral photo sparks concerns about Indonesia's 'Jurassic Park' yang diterbitkan pada Selasa (27/10/2020).

Pemberitaan tersebut menyoroti foto seekor komodo yang tengah menghadang truk dan menimbulkan kekhawatiran tentang dibangunnya proyek Jurassic Park.

Gambar yang viral di media sosial tersebut telah memicu pertanyaan tentang dampaknya terhadap konservasi komodo.

Tangkapan layar berita BBC tentang komodoscreenshoot Tangkapan layar berita BBC tentang komodo

Baca juga: Melihat Deretan Proyek Jurassic Park di Kawasan Taman Nasional Komodo...

Greg Afioma, seorang anggota koalisi yang dikutip BBC menyebut bahwa kelompoknya khawatir pembangunan yang direncanakan akan mempengaruhi reptil dan penduduknya.

"Perkembangan masif semacam ini mengganggu interaksi antar satwa. Ini akan mengubah habitatnya," ujarnya.

Pejabat pemerintah mengatakan kepada BBC Indonesia bahwa mereka telah meninjau foto yang dibagikan di media sosial dan dapat memastikan tidak ada komodo yang terluka selama pekerjaan konstruksi.

"Tidak ada komodo yang menjadi korban,” kata Direktur Jenderal Konservasi Alam dan Ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Wiratno.

New York Daily News

Tangkapan layar berita media asing tentang komodoscreenshoot Tangkapan layar berita media asing tentang komodo

Berikutnya, media asal AS, New York Daily News juga menyoroti pembangunan proyek Jurassic Park di Taman Nasional Komodo.

Diterbitkan pada Selasa (27/10/2020), pemberitaan tersebut berjudul 'Jurassic Park'-like attraction sparks fear of Komodo dragons’ fate.

Ditulis dalam pemberitaan, aktivis khawatir proyek "Jurassic Park" yang dibangun di pulau Indonesia bisa menimbulkan malapetaka bagi komodo yang terancam punah.

Taman di Pulau Rinca seluas 76 mil persegi ini merupakan bagian dari rencana pemerintah Indonesia untuk mengubah pariwisata di Taman Nasional Komodo.

Baca juga: Benarkah Jurassic Park Komodo Ancam Konservasi? Ini Kata Peneliti LIPI

Komodo, yang dapat tumbuh hingga 3 meter dan berat 160 kilogram, hanya ditemukan di alam liar di beberapa pulau di Indonesia di mana mereka telah berkeliaran selama jutaan tahun.

"Ini pertama kalinya Komodo mendengar deru mesin dan bau asap. Apa dampak masa depan dari proyek-proyek ini? Apakah ada yang masih peduli dengan konservasi?," tulis kelompok aktivis Save Komodo Now di media sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com