Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kabar Pesawat Buatan Indonesia N219 Nurtanio? Ini Update-nya

Kompas.com - 28/10/2020, 08:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pesawat N219 Nurtanio terbang pertama kali pada 16 Agustus 2017, sehari sebelum HUT RI tiga tahun lalu. 

Presiden Joko Widodo yang memberi nama pesawat tersebut berharap pesawat buatan Indonesia itu bisa segera dipasarkan dan mengudara. Bagaimana nasibnya sekarang?

Ternyata pesawat N219 Nurtanio yang merupakan pesawat buatan Indonesia baru saja menjalani uji tabrak burung ke kaca kokpit pesawat pada Minggu (25/10/2020).

Pesawat hasil kerja sama Lapan dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) diuji dengan pengawasan Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan.

Pelaksanaan uji yang dipimpin oleh Koordinator Bidang Program dan Fasilitas Pustekbang, Ir Agus Aribowo, M Eng, dilakukan dengan cara sasaran ditabrakkan dengan kecepatan 115 knots.

Hal itu seperti disampaikan dalam akun Instagram resmi @lapan_ri.

Baca juga: Apa Kabar Pesawat N219 yang Diberi Nama Nurtanio oleh Jokowi?

Saat dikonfirmasi, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin menyampaikan, uji tabrak burung ini merupakan bagian dari uji sertifikasi pesawat N219 Nurtanio. 

“Menguji kekuatan pesawat bisa bertabrakan dengan burung. Itu bagian dari uji sertifikasi,” terang Thomas saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/10/2020).

Lebih lanjut, Thomas menerangkan, pesawat N219 merupakan pesawat yang dirancang oleh PTDI, dan beberapa pengujian dilakukan di laboratorium Lapan.

Adapun rancangan tersebut kemudian diwujudkan dengan kerja sama Lapan dan PTDI sejak tahun 2014.

“Saat ini sedang dalam proses sertifikasi yang ditargetkan tuntas tahun 2020 ini dan mulai diproduksi tahun depan,” kata dia.

Pesawat N219 dirancang untuk kebutuhan transportasi di wilayah kepulauan seperti Papua, wilayah dengan landasan umumnya pendek dan berbukit-bukit.

Namun, di sisi lain, memiliki kapasitas muatan logistik yang cukup dominan.

Thomas menyebutkan, saat ini Lapan juga tengah merancang versi N219 Amfibi untuk melayani pulau-pulau destinasi wisata yang tidak mempunyai landasan di daratannya.

Baca juga: Pesawat N219 Nurtanio Jalani Uji Coba Terbang Ke-15

Pesawat Nurtanio

Pesawat N219 meninggalkan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta usai saat pemberian nama dan uji terbang, Jumat (10/11/2017). Pesawat N219 yang diberi nama Nurtanio oleh Jokowi, adalah pesawat buatan lokal, kolaborasi antara PT Dirgantara Indonesia (DI) bekerja sama dengan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan).KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Pesawat N219 meninggalkan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta usai saat pemberian nama dan uji terbang, Jumat (10/11/2017). Pesawat N219 yang diberi nama Nurtanio oleh Jokowi, adalah pesawat buatan lokal, kolaborasi antara PT Dirgantara Indonesia (DI) bekerja sama dengan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan).

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com