Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Program Kartu Gas Rp 600.000 Isi Bahan Bakar di SPBU

Kompas.com - 24/10/2020, 20:51 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar pesan di media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp program kartu gas gratis senilai Rp 600.000 untuk mengisi bahan bakar di SPBU. 

Program yang mencantumkan tautan ke situs web tertentu memasang logo Pertamina, Shell, dan Total.

Pertamina menegaskan pesan itu tidak benar alias hoaks.

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Irsan Arif menulis status cara mendapatkan kartu gas senilai Rp 600.000 untuk mengisi bahan bakar.

Status yang dilayangkannya pada Sabtu (24/10/2020) itu layaknya undangan untuk merasakan pengalaman terbaik menggunakan bahan bakar kelas dunia di SPBU terdekat. Berikut isi lengkap statusnya:

"*Rencana pengalaman pengisian bahan bakar*
Kami mengundang Anda untuk merasakan pengalaman terbaik
dari bahan bakar kelas dunia kami di SPBU terdekat.
Selama program ini, Anda bisa mendapatkan kualifikasi pengalaman kartu gas 600.000 rupiah
Langkah-langkah aplikasi
????Kunjungi situs web di bawah ini
????Isi formulir data pribadi
????Anda akan mendapatkan pemberitahuan melalui email/nomor hp
????Bantuan akan dikirim melalui rekening bank
harap bagikan pesan ini kepada kerabat yang membutuhkan"

Status Facebook cara mendapatkan kartu gas gratis senilai Rp 600.000.Facebook Status Facebook cara mendapatkan kartu gas gratis senilai Rp 600.000.

Dia juga mengunggah tautan situs web 88GG8.COM. Saat tautan itu diklik, muncul laman berisi logo Shell, Pertamina, dan Total dan tulisan Gratis 600.000.

Di bagian bawah laman termuat formulir berisi jenis bahan bakar dengan opsi bensin atau diesel; nama; dan nomor ponsel.

Setelah formulir diisi, dinyatakan bahwa nomor ponsel sudah terdaftar. Langkah berikutnya yakni mengaktifkan akun dengan cara membagikan tautan situs web via WhatsApp. Harus dikirim ke lima grup atau 20 teman.

Setelah berbagi, dijanjikan pengguna akan dialihkan ke halaman pendaftaran tahap 2.

Tidak hanya akun Irsan Arif, akun Facebook hosnan Naill Piercing mengunggah informasi yang sama.

Informasi pembagian kartu gas senilai Rp 600.000 beredar pula di WhatsApp dengan tautan situs web ekstensi domain .vip.

Penjelasan

Akun resmi PERTAMINA di Twitter memberi label hoaks pada informasi pembagian kartu gas gratis senilai Rp 600.000 untuk mengisi bahan bakar. Pertamina meminta masyarakat untuk selalu mengecek kebenaran setiap informasi yang didapat.

Pertamina juga berharap masyarakat untuk terus waspada terhadap penipuan atau informasi hoaks yang mengatasnamakan Pertamina.

"Info resmi terkait promo produk bisa kamu dapatkan di mypertamia.id atau melalui Pertamina Call Center 135," tulis akun tersebut, Sabtu (23/10/2020).

Selain di Twitter, Pertamina mengedarkan bantahannya terhadap informasi pembagian kartu gas gratis di akun Instagram PT Pertamina (Persero).

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, program kartu gas gratis senilai Rp 600.000 untuk mengisi bahan bakar di SPBU tidak benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com