Seperti WHO, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS dan Administrasi Makanan dan Obat-obatan sedang bersiap untuk memprioritaskan komunitas berisiko tertentu.
AS secara independen telah mengamankan ratusan juta dosis dari enam perusahaan dengan potensi vaksin yang sedang dikembangkan.
Pejabat tinggi kesehatan AS telah mengatakan bahwa AS dapat memiliki dosis yang cukup untuk memvaksinasi setiap orang Amerika pada musim semi 2021, dengan distribusi terbatas untuk kelompok prioritas yang berpotensi dimulai tahun ini.
Pejabat tinggi WHO telah memperingatkan negara-negara agar tidak mengamankan dosis vaksin untuk warganya sendiri seperti yang telah dilakukan AS dan China.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut hal itu sebagai nasionalisme vaksin.
Baca juga: Saat WHO Peringatkan tentang Bahaya Nasionalisme Vaksin...
Sebaliknya, WHO telah meluncurkan apa yang mereka sebut program COVAX untuk menjamin akses yang adil terhadap pasokan dosis vaksin untuk seluruh dunia.
Lebih dari 170 negara, termasuk China dan Inggris, telah berinvestasi di fasilitas tersebut, yang memberi manfaat pengembangan vaksin di seluruh anggotanya.
Kami perlu memastikan bahwa kami memvaksinasi mereka yang paling berisiko di setiap negara sebelum kami memvaksinasi semua orang di beberapa negara," kata Kepala Unit Penyakit dan Zoonosis di WHO Maria Van Kerkhove.
"Sebagian dari itu tidak hanya karena komitmen pemerintah, tetapi juga pemahaman individu yang mengatakan, 'Saya orang yang lebih muda. Saya tidak memiliki kondisi yang mendasarinya. Saya mungkin perlu menunggu agar kakek nenek saya bisa mendapatkan vaksin," lanjutnya.
Tetapi semua rencana distribusi itu tentu saja bergantung pada apakah sudah ada vaksin yang aman dan efektif.
Baca juga: Mengenal 9 Kandidat Vaksin Virus Corona
Komentar WHO muncul beberapa hari setelah Johnson & Johnson menghentikan sementara uji coba vaksin tahap akhir mereka karena masalah keamanan.
Sementara uji coba tahap akhir AstraZeneca di AS masih ditunda setelah dihentikan bulan lalu.
Menurut pejabat kesehatan, penghentian sementara dalam uji klinis seperti itu biasa terjadi. Hal itu menunjukkan bahwa badan pengatur mengambil tindakan pencegahan keamanan yang tepat dalam mengembangkan vaksin.
Baca juga: Benarkah Vaksin Covid-19 Siap pada Januari 2021?
Van Kerkhove menekankan bahwa meski tanpa vaksin, dunia memiliki alat untuk menghentikan penyebaran virus corona sekarang.
"Saat ini kami memiliki alat yang dapat mencegah peristiwa amplifikasi," ucapnya.
Katanya menambahkan, mengenakan masker, menghindari keramaian dan sering mencuci tangan diyakni dapat memperlambat penyebaran.
"Kami dapat mengatasi virus dan di banyak negara mereka telah mengendalikan penularan," pungkasnya.
Baca juga: Saat Infeksi Ulang Covid-19 Disebutkan Bisa Lebih Parah...
Infografik: Daftar Prioritas Penerima
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.