[POPULER TREN] Apa Itu Lintang Kemukus? | Hoaks Pendaftaran Kartu Prakerja

JAKARTA, KOMPAS.com - Di media sosial Twitter, sejumlah warganet membagikan foto fenomena alam yang mereka sebut sebagai lintang kemukus.

Apa itu lintang kemukus? Peneliti dari Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) memberikan penjelasannya.

Lintang kemukus merupakan salah satu jenis meteor.

Berita tentang lintang kemukus ini menjadi berita yang paling banyak dibaca pada laman Tren sepanjang Minggu (11/10/2020) hingga Senin (12/10/2020) pagi.

Berita lainnya yang diikuti pembaca soal beredarnya informasi hoaks seputar Kartu Prakerja.

Selengkapnya, simak berita populer Tren berikut ini:

1. Apa itu lintang kemukus?

Peneliti dari Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Emanuel Sungging Mumpuni, menjelaskan, lintang kemukus yang disebutkan para warganet itu merupakan jenis meteor yang agak besar.

Sungging membenarkan Kemungkinan, fenomena yang terlihat tersebut juga termasuk hujan meteor yang tengah terjadi pada 6-10 Oktober 2020.

Hujan meteor ini disebut dengan hujan meteor Draconid.

Simak penjelasan lengkap soal lintang kemukus pada berita ini:

Ramai Fenomena Disebut Lintang Kemukus, Ini Penjelasan Lapan

2. Hoaks soal pendaftaran Kartu Prakerja

Beredar pesan berantai yang menginformasikan bantuan Rp 600.000 Kartu Prakerja. Mereka yang ingin mendaftar diminta mendaftarkan diri melalui situs prakerja.vip.

Penyelenggara Kartu Prakerja memastikan informasi ini tidak benar alias hoaks.

Saat ini tidak sedang berlangsung pendaftaran Kartu Prakerja, setelah berakhirnya gelombang 10 beberapa waktu lalu.

Selain itu, alamat situsnya bukan merupakan situs resmi Kartu Prakerja.

Apa yang perlu diwaspadai masyarakat? Baca selengkapnya di sini:

Baca juga: [HOAKS] Pesan Berantai Bantuan Rp 600.000 Kartu Prakerja Daftar di prakerja.vip

3. Eropa tak siap menghadapi gelombang dua virus corona

Penyebaran virus corona di benua Eropa kembali meluas. Kasus harian kembali melonjak.

Sejumlah negara di Eropa pun bersiap menerapkan pembatasan atau lockdown kedua.

Spanyol mengumumkan status darurat untuk Madrid minggu ini. Kemudian, Jerman meminta para tentara untuk membantu penelusuran kontak di titik-titik penyebaran baru wabah.

Italia mewajibkan penggunaan masker di luar ruangan. Sistem kesehatan pun menghadapi permasalahan kritis dengan penuhnya rumah sakit-rumah sakit.

Eropa dianggap tak siap menghadapi gelombang dua Covid-19. Mengapa?

Baca selengkapnya pada berita berikut ini:

Saat Eropa Tak Siap Menghadapi Gelombang Kedua Pandemi Corona...

4. Gubernur-gubernur yang surati Jokowi soal Cipta Kerja

Pro dan kontra setelah pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi UU oleh DPR dan pemerintah masih terus terjadi.

Pekan lalu, aksi-aksi di sejumlah daerah berujung ricuh.

Sejumlah kepala daerah mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan aspirasi terkait UU Cipta Kerja.

Sejauh ini, ada 5 gubernur yang menyurati Jokowi. Siapa saja mereka?

Baca selengkapnya di sini:

5 Gubernur yang Surati Jokowi Terkait Aspirasi Menolak UU Cipta Kerja

5. Perkembangan vaksin Covid-19

Amerika Serikat dapat mengharapkan pengiriman vaksin mulai Januari 2021, meskipun ada pernyataan Trump yang menyebutkan penyuntikan vaksin bisa dimulai bulan ini.

Sementara itu, bipartisan anggota parlemen, ahli, dan pejabat kesehatan masyarakat menuturkan, AS tidak siap akan proyeksi lonjakan Covid-19 pada musim dingin.

Kadlec, asisten sekretaris kesiapsiagaan dan tanggapan di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, menjelaskan bahwa pemerintah tengah mempercepat produksi vaksin yang aman dan efektif, memastikan pengiriman dapat dilakukan mulai Januari 2021.

Benarkah vaksin akan siap pada Januari 2021?

Simak selengkapnya pada berita ini:

Benarkah Vaksin Covid-19 Siap pada Januari 2021?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.