Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Steroid, Mulai dari Jenis, Manfaat, hingga Efek Sampingnya

Kompas.com - 05/10/2020, 15:55 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Penggunaan steroid

Steroid dapat digunakan mengobati berbagai macam kondisi, di antaranya:

  • Asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Demam alergi serbuk bunga
  • Gatal-gatal dan eksim
  • Sendi atau otot nyeri, seperti atritis, tennis elbow, dan bahu terasa beku
  • Nyeri yang disebabkan oleh saraf teriritasi atau terperangkap seperti linu panggul
  • Penyakit radang usus seperti penyakit Crohn
  • Lupus
  • Multiple Sclerosis (MS)

Bagaimana steroid bekerja?

Steroid merupakan versi hormon buatan manusia yang biasanya diproduksi oleh kelenjar adrenal, dua kelenjar kecil yang ditemukan di atas ginjal.

Saat dikonsumsi dalam dosis yang lebih tinggi dari jumlah produksi tubuh biasanya, steroid mengurangi kemerahan dan pembengkakan atau peradangan.

Ini dapat membantu mengatasi kondisi peradangan seperti asma dan eksim.

Steroid juga mengurangi aktivitas sistem kekebalan, yang merupakan pertahanan alami tubuh melawan penyakit dan infeksi.

Hal tersebut bisa membantu mengobati kondisi autoimun, seperti rheumatoid arthritis atau lupus, di mana disebabkan sistem kekebalan tubuh yang keliru menyerang tubuh.

Baca juga: Setelah Remdesivir, Jepang Setujui Deksametason Jadi Obat Covid-19

Deksametason

Dilansir dari situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dexamethasone atau deksametason adalah kortikosteroid yang digunakan dalam berbagai kondisi untuk efek anti-inflamasi dan imunosupresannya.

Deksametason diuji pada pasien dengan Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dalam pemulihan uji klinis nasional Inggris, dan ditemukan mempunyai manfaat pada pasien yang sakit kritis.

Menurut temuan awal yang dibagikan kepada WHO untuk pasien dengan ventilator, pengobatan tersebut terbukti mengurangi kematian sekitar sepertiga, sementara untuk pasien yang hanya membutuhkan oksigen, kematian berkurang sekitar seperlima.

Apakah deksametason ada dalam daftar obat esensial WHO?

Deksametason telah masuk dalam Daftar Obat Esensial (EML) WHO sejak 1977, untuk beberapa indikasi dalam berbagai formulasi.

Sejak 2013, deksametason (formulasi suntik) telah diindikasikan untuk sindrom gangguan pernapasan pada bayi baru lahir. Sementara, prednisolon juga ada di EML, dimasukkan pada tahun 1984.

Deksametason dan prednisolon dimasukkan dalam EML untuk indikasi berikut:

  • Kondisi alergi atau hipersensitivitas, tanpa menentukan jenisnya lebih lanjut
  • Nyeri dan edema akibat keganasan dalam perawatan paliatif mual dan muntah
  • Sebagai bagian dari protokol pengobatan untuk beberapa kanker jaringan darah

Indikasi ini luas dan juga dapat mencakup cedera paru terkait sitokin dan sebagai pencegahan atau pengobatan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) yang terkait dengan infeksi saluran pernapasan akut yang parah yaitu pneumonia virus.

Kedua obat tersebut juga dianjurkan pada anak-anak.

Baca juga: Peringatan Ahli soal Dexamethasone: Hanya untuk Pasien Covid-19 Parah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com