Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Benua Afrika Relatif Rendah, Kenapa?

Kompas.com - 29/09/2020, 17:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

2. Sudah dibiasakan

Alasan kedua menurutnya adalah masyarakat di Afrika sudah dibiasakan untuk mengubah pola hidup yang lebih sehat dan aman.

"Masyarakatnya selama beberapa tahun terakhir ini sudah dibiasakan mengubah perilaku. Waktu ebola terjadi, masyarakat Afrika itu sudah dilatih kebiasaan cuci tangan, menjaga jarak, jangan menyentuh, jangan gampang berkerumun, jadi lebih siap," papar Dicky.

Dalam kondisi ini, ketika protokol kesehatan Covid-19 diimbau untuk diterapkan, mereka sudah melakukannya sebelum Covid-19 itu ada.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Afrika Sudah Capai 1 Juta, tapi Diyakini Masih Bisa Lebih

3. Sistem pengawasan dan tenaga epidemiolog

Ketiga, negara-negara di Afrika sudah baik dalam kuantitas pelaksanaan upaya pengawasan penyebaran virus, mulai dari tes, pelacakan, dan sebagainya.

Selain itu, kondisi masyarakat yang beberapa kali dilanda epidemi membuat jumlah epidemiolog di wilayah itu tinggi.

"Kalau Afrika sistem surveillance: testing, tracing, itu bagus banget. Dan kalau dilihat perbandingan antara penduduk dan epidemiolognya, mereka lebih tinggi (dari Indonesia)," sebut Dicky.

Kuantitas pengawasan dan SDM itu semakin meningkat juga berkat adanya pelatihan yang banyak diberikan oleh pihak lain, seperti Amerika dan Eropa.

"Di Afrika itu, dukungan surveillance dan epidemiolognya kuat banget. Indonesia itu epidemiolog lapangannya (tracer), mungkin 200-300 orang untuk 270 juta penduduk. Dengan epidemolog lainnya seperti saya, itu enggak lebih dari 500 kok," ungkapnya.

Dicky memberi perbandingan dengan jumlah epidemiolog yang ada di kota-kota di China, setiap kota setidaknya memiliki epidemiolog sebanyak 10.000 orang.

Baca juga: Afrika Ciptakan Beberapa Temuan Inovatif untuk Atasi Covid-19

4. Wilayah luas

Faktor terakhir adalah luasnya wilayah Afrika yang membuat risiko penularan melalui kerumunan menjadi rendah.

"Yang juga membantu Afrika relatif dia akhirnya mudah dalam intervensi pembatasan pergerakan, itu memang banyak daerah-daerah di Afrika ini masih berjauhan. Lokasi itu jauh-jauh banget,' papar dia.

"Jadi dari sisi densitas, kepadatan, masyarakat relatif ketemunya jarang," lanjut Dicky.

Sementara pada negara dengan penduduk yang padat, sebagaimana disebutkan sebelumnya, sistem pengawasan atau surveillance mereka sudah terbangun dengan relatif baik.

Baca juga: WHO Izinkan Obat Herbal Afrika untuk Pengobatan Potensial Infeksi Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com