Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Tidak Ada KA Nusa Ekspres Cilacap-Tegal yang Beroperasi Mulai 1 Oktober

Kompas.com - 28/09/2020, 18:00 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah selebaran yang menginformasikan adanya kereta api (KA) Nusa Ekspres rute Cilacap-Tegal (pulang pergi) yang tersebar luas di media sosial dipastikan hoaks.

Dalam selebaran yang mengatasnamakan PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu, dituliskan kereta akan melewati beberapa stasiun.

Di antaranya Stasiun Cilacap, Kroya, Purwokerto, Prupuk, dan Tegal. Disebut dalam selebaran hoaks, harga tiket dibandrol Rp 15.000.

Tak hanya itu, disebutkan pula jadwal keberangkatan kereta api.

Kereta api Nusa Ekspres disebutkan beroperasi mulai 1 Oktober 2020.

Baca juga: Penumpang Sepi, Sejumlah Perjalanan Kereta Dibatalkan, Cek Daftarnya!

Tanggapan PT KAI

Dihubungi Kompas.com, Manager Humas PT KAI Daerah Operasional 5 Purwokerto Supriyanto menegaskan pihaknya tidak pernah mengeluarkan selebaran tersebut.

Lebih lanjut, PT KAI juga tidak mengoperasikan atau tidak ada KA Nusa Ekspres.

Ia menjelaskan, selebaran berisi informasi perjalanan KA Nusa Ekspres ini diedarkan oknum yang tidak bertanggung jawab pada Sabtu (26/9/2020) melalui WhatsApp hingga media sosial seperti Instagram.

"Setelah kami cek dan telusuri, informasi flyer tersebut palsu atau hoaks," kata Supriyanto, Senin (28/9/2020).

Supriyanto menambahkan, oknum pembuat selebaran palsu ini telah berhasil ditelusuri oleh PT KAI.

"Didapati ada pelajar SMP yang membuat flyer tersebut," ujarnya.

Baca juga: Simak Jadwal Terbaru Keberangkatan Kereta Bandara Soekarno-Hatta, Berlaku 20 Juli

Awalnya, Supriyanto mengungkapkan, pelaku membuat selebaran dengan tujuan lelucon kepada temannya yang disampaikan melalui chat WhatsApp pribadi.

Akan tetapi, selebaran itu akhirnya menyebar luas.

"Saat dikonfirmasi, yang bersangkutan menyampaikan 'Maaf pak, itu dari saya. Saya mau nge-prank teman lewat chat pribadi. Terus teman saya tanya ke temannya. Terus di-update status. Padahal temen saya sudah tau itu editan. Maaf pak. Saya janji tidak mengulangi hal yang sebodoh ini'," papar Supriyanto.

Menurut dia, pelaku yang membuat selebaran telah meminta maaf kepada PT KAI.

Supriyanto mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap segala informasi yang tersebar luas.

"Selalu cek KAI Access untuk info-info perjalanan KA atau menghubungi call center (021) 121 atau e-mail ke cs@kai.id atau media sosial @KAI121_," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com