Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Saran Epidemiolog untuk Menekan Penyebaran Virus Corona di Indonesia, Apa Saja?

Kompas.com - 16/09/2020, 10:31 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski menuai pro dan kontra, pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta jalan terus.

Kebijakan tersebut diambil bukan tanpa dasar. Pasalnya selain memperhatikan kapasitas rumah sakit, tingkat kematian akibat Covid-19 juga masih tinggi.

Sejauh ini, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Bahkan hingga Selasa (15/9/2020), kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 225.030, sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020 silam.

Baca juga: Update Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia, dari Rusia hingga Inggris

Mengacu Worldometers, Indonesia berada di peringat 23 kasus terbanyak di dunia, di bawah Jerman dan di atas Israel dengan total kasus 164.402.

Lantas, bagaimana cara menekan penyebaran virus corona di Indonesia?

Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo mengatakan ada beberapa hal yang dapat dilakukan pemerintah agar kasus Covid-19 tidak semakin menanjak dan terus menimbulkan korban jiwa.

1. Lakukan testing yang masif

Hal pertama yang harus dilakukan pemerintah yakni dengan melakukan testing yang masif disertai dengan isolasi kepada orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Pemerintah harus banyak-banyak mengisolasi orang yang positif. Nah, bagaimana caranya menemukan orang yang positif? Lakukan testing yang masif," ujarnya kepada Kompas.com baru-baru ini.

Baca juga: Deretan Obat yang Diklaim Efektif untuk Covid-19, dari Dexamethasone hingga Hidroksiklorokuin

Sejauh ini, pemerintah menurutnya belum melakukan testing secara masif. Yang terjadi, masih banyak orang di bawah permukaan yang menjadi sumber penularan.

"Kenapa bisa seperti itu? ya karena testing-nya masih rendah," kata dia.

Sejatinya, imbuh Windhu diperlukan sebanyak 2,6 juta testing di Indonesia, tetapi yang dilakukan saat ini baru setengahnya yakni 1,4 juta testing.

Baca juga: Saat Makan di Restoran Disebut Tingkatkan Risiko Penularan Covid-19...

2. Penerapan pembatasan wilayah dan pergerakan

ILUSTRASI - Giat penyekatan wilayah perbatasan di jalur Puncak Cianjur, Jawa Barat, yang dilakukan beberapa waktu lalu menyusul pemberlakukan PSBB di wilayah JabodetabekKOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN ILUSTRASI - Giat penyekatan wilayah perbatasan di jalur Puncak Cianjur, Jawa Barat, yang dilakukan beberapa waktu lalu menyusul pemberlakukan PSBB di wilayah Jabodetabek

Hal kedua yang harus dilakukan yakni dengan menerapkan pembatasan wilayah dan pergerakan terlebih di daerah yang kasusnya masih tinggi.

Karena itu, pihaknya mengapresiasi apa yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta yang kembali menerapkan PSBB secara ketat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com