Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Bantal dan Evolusinya hingga Hari Ini

Kompas.com - 06/09/2020, 20:51 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bantal menjadi salah satu benda yang tak bisa terlepas dari tempat tidur.

Bantal, di Indonesia secara umum ada bantal kepala berbentuk kotak atau persegi panjang, dan bantal guling berbentuk lonjong untuk didekap.

Di luar itu, tentu masih banyak lagi bentuk dan jenis bantal lain yang bisa ditemui hari ini. Sebut saja bantal sofa, sandaran kursi, alas duduk, dan sebagainya.

Bagaimanakah sejarah bantal?

Bantal batu

Berdasarkan penjelasan dalam My Pillow Guide, keberadaan bantal pertama kali diketahui berasal dari Mesopotamia, 7.000 tahun sebelum masehi.

Jangan bayangkan bantal terbuat dari material yang nyaman dan empuk.

Bantal di waktu itu terbuat dari batu pipih berbentuk persegi panjang yang satu bagian panjangnya dibuat cekungan.

Baca juga: Susu Cair Bisa Buat Tanaman Hias Tampil Segar, Bagaimana Caranya?

Dikisahkan, salah satu yang paling kaya dari orang-orang Mesopotamia berinisiatif membuat suatu alat untuk mencegah adanya serangga, semut, atau binatang insekta lainnya merambat ke rambut, hidung atau mulut ketika tertidur di lantai.

Alat itu sesederhana batu yang mereka letakkan di bawah kepala mereka.

Pada akhirnya, kepemilikan bantal di suku itu menjadi satu simbol status dalam masyarakat. Semakin banyak bantal yang dimiliki, maka semakin terpandang pemiliknya.

Nenek moyang Mesir juga menggunakan bantal batu seperti leluhur Mespotamian. Bedanya, terkadang orang mesir juga menggunakan balokan kayu, tidak selalu batu.

Bantal digunakan, karena mereka meyakini kepala merupakan bagian paling sakral dari seorang manusia sehingga harus dilindungi dan ditinggikan.

Perubahan bahan

Di tangan bangsa Yunani dan Romawi, bantal mengalami perubahan material.

Tidak lagi menggunakan batu, tapi beralih ke bahan yang lebih tidak keras seperti jerami, alang-alang, dan bulu bagi mereka yang sangat kaya.

Bahan-bahan itu dimasukkan ke dalam sebuah wadah yang nantinya mereka gunakan untuk menjadi bantal yang lebih empuk dan nyaman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com