KOMPAS.com – Jepang diperkirakan akan dilanda Topan Haishen dengan kecepatan angin 195 kilometer per jam (121 mph), Minggu (6/9/2020).
Topan ini juga diprediksi memiliki embusan 240 kilometer per jam yang setara dengan badai kategori 3.
Sebagai antisipasi, ratusan ribu orang dievakuasi.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Jepang, mengeluarkan imbauan terkait kemungkinan Topan Haishen yang berpotensi angin kencang pada 5 -7 September 2020 ini.
Melalui situs resminya, KBRI Tokyo mengimbau para WNI di Jepang melakukan sejumlah hal.
Imbauan tersebut adalah:
Baca juga: Jepang Dilanda Topan Haishen, Apakah Berdampak pada Indonesia?
Mengutip CNN, Topan Haishen merupakan badai kuat kedua yang melanda wilayah tersebut dalam sepekan ini.
Sebelumnya, Topan Maysak yang memiliki kekuatan setara badai kategori 4 juga mengarah ke jalur yang sama.
Topan Haishen telah menghantam Kepulauan Ryukyu di lepas pantai barat daya Jepang, Minggu (6/9/2020), dengan membawa angin kencang dan hujan lebat serta mematikan listrik di ribuan rumah di wilayah itu.
Badai saat ini berada di dekat Pulau Amami-Oshima di Prefektur Kagoshima.
Menurut Badan Meteorologi Jepang (JMA), badai akan bergerak ke utara menuju pantai barat Pulau Kyushi dari Minggu malam hingga Senin pagi waktu setempat
Badai nantinya diperkirakan akan terus berlanjut di jalurnya ke utara dan akan berdampak di Semenanjung Korea dalam 36 jam ke depan.
JMA menyebutkan, Topan Haishen sedikit melemah, tetapi masih diperlukan kewaspadaan maksimal akan terjadinya hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi, dan pasang.
Hal ini karena badai diperkirakan akan membawa curah hujan antara 100 hingga 150 kilometer ke daratan utama Jepang dan Semenanjung Korea.
Sementara, beberapa akan mengalami curah hujan lebih dari 200 milimeter.