Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Kucing Bisa Selamat Setelah Jatuh dari Gedung Tinggi?

Kompas.com - 06/09/2020, 19:30 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus kucing jatuh dari ketinggian seringkali dilaporkan terjadi. Meski demikian, kebanyakan kucing tersebut selamat.

Melansir Science Focus, para ahli meyakini kondisi tersebut dipengaruhi hukum fisika, keseimbangan dan sebuah strategi yang disebut sebagai taktik tupai terbang atau the flying-squirrel tactic.

Dalam sebuah studi tahun 1987 yang diterbitkan Journal of The American Veterinary Medical Association, ada 132 kasus kucing jatuh dengan ketinggian rata-rata 5,5 lantai yang diamati.

Sebagian besar dari kucing-kucing tersebut selamat.

Menariknya, cedera yang lebih parah justru dialami kucing-kucing yang jatuh dengan ketinggian kurang dari tujuh lantai, dibandingkan yang jatuh dari lantai lebih tinggi.

Hanya satu yang tidak selamat dari 22 kucing setelah jatuh dari ketinggian lebih dari 7 lantai.

Kemudian, ada satu kucing yang patah tulang dari 13 kucing yang jatuh dengan ketinggian lebih dari 9 lantai.

Baca juga: Mengapa Kucing Bersemangat Mengejar Sinar Laser?

Melansir New York Times, kucing yang jatuh dari lantai 31, Sabrina, menderita luka paru-paru ringan dan gigi patah.

Setelah itu, ia berhasil sembuh dan keluar rumah sakit setelah 48 jam dirawat.

Kemampuan kucing untuk berputar saat jatuh dan mendarat dengan kakinya memang telah diketahui sejak lama.

Namun, mengapa kucing yang jatuh dari lantai lebih tinggi kondisinya yang lebih baik?

Menurut penjelasan dari peneliti, kucing mencapai kecepatan terminalnya setelah jatuh dari ketinggian tujuh lantai (sekitar 21 meter). Artinya, setelah itu, mereka berhenti berakselerasi.

"Di titik ini, 'kecepatan terminal' dicapai relatif lebih cepat pada kasus kucing-kucing tersebut. Kecepatan terminal dari seekor kucing adalah 60 mil per jam. Sementara, untuk orang dewasa adalah 120 mil per jam," tulis Dr Mehlhaff dan Dr Whitney dalam penelitiannya yang diterbitkan dalam The Journal of The American Veterinary Medical Association, Desember 1987.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Bulu Kucing Bikin Wanita Susah Hamil?

Keduanya berspekulasi, hingga mencapai kecepatan terminal tersebut, kucing bereaksi terhadap akselerasi dengan secara refleks merentangkan kakinya.

Rekasi ini membuatnya menjadi lebih rentan terhadap cedera.

Namun, setelah mencapai kecepatan terminal, menurut mereka kemungkinan kucing menjadi rileks dan meregangkan kakinya seperti tupai terbang.

Kondisi ini disebut meningkatkan hambatan udara dan membantu mendistribusikan dampak benturan saat terjatuh menjadi lebih merata.

"Kucing mungkin berperilaku seperti pasukan terjun payung yang terlatih," kata Dosen Fisiologi di University of California, Los Angeles Medical School, Dr Jared Diamon.

Baca juga: Mumi Kucing Dipindai, Studi Ungkap Kehidupan Hewan di Masa Mesir Kuno

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com