Dengan menyampaikan keluhan itu dan menanggapinya dengan argumen, seseorang akan terlihat berpikir, kritis, dan tidak naif.
Baca juga: Viral Awan Menyerupai Huruf V di Langit Wonosobo, Ini Penjelasan BMKG
Semakin spesifik suatu keluhan disampaikan, maka semakin ia memiliki kekuatan untuk menggerakkan orang lain berempati atas keluhan yang sama.
Sebenarnya, banyak yang beranggapan sesuatu yang diawali dengan hal negatif maka akan berakhir atau menghasilkan hal yang sama.
Namun keyakinan itu tidak berlaku di sana.
Sifat gemar mengeluh ini disebut-sebut justru disebut baik untuk kesehatan. Benarkah?
Sebuah penelitian dari Biologycal Psychiatri (2013) menyebut kemampuan mengatur emosi negatif berkaitan dengan penyakit kardiovaskular. Sementara pada studi sebelumnya, dari University of Texas (2011) memendam emosi negatif justru membuat seseorang menjadi lebih agresif.
Namun kesimpulan-kesimpulan ini bukan berarti mengartikan mengeluh selalu berkonotasi positif.
Mengeluh jika dilakukan terlalu sering juga dapat membuat otak seseorang fokus pada hal yang negatif.
Baca juga: 15,9 Juta Pendaftar Kartu Prakerja, Ini yang Sudah Menerima Insentif
Mengutip CNBC, masyarakat Perancis sempat mendapatkan peringkat sebagai warga negara yang paling tidak optimis di dunia.
Peringkat itu mereka dapatkan meski sebagai warga negara Perancis mereka banyak mendapat benefit mulai dari jam kerja yang relatif rendah, 35 jam/minggu, fasilitas pra sekolah, universitas, dan kesehatan, juga manfaat yang lainnya.
Pada jajak pendapat WIN-Gallup 2011 disebutkan masyarakat Perancis lebih pesimis dibanding masyarakat Irak dan Afghanistan yang bahkan tinggal di negara konflik akibat perang.
Politisi sekaligus penulis buku The End of French Unhappiness, Nicolas Tenzer menyebut pesimisme itu datang dari struktur hierarkis masyarakat Perancis yang bersifat keras kepala
Sifat itu menumbuhkan rasa ketidakpercayaan juga iri hati terhadap orang lain.
Oleh karena itu, mereka orang Perancis sering membanding-bandingkan kondisi diri mereka dengan orang lain, untuk urusan apapun itu.
Baca juga: Tanya Jawab soal Bantuan Kuota Internet untuk Mahasiswa dan Dosen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.